Bupati Kendal Dico M Ganinduto(duduk di tengah) bersama dengan empat orang narasumber lain.(FOTO:TM/Vel)

KENDAL(TERASMEDIA.ID)– Bupati Kendal Dico M Ganinduto, menjadi narasumber dalam acara “Talkshow Pemberantasan Rokok Ilegal dan Pemanfaatan Cukai Tembakau Sebagai Pendapatan Strategis di Kabupaten Kendal”, bertempat di Pantai Indah Kemangi (PIK) Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Senin (20/06/2022).

Selain Bupati Kendal Dico M Ganinduto, hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut, yakni Kepala Kantor Bea Cukai Semarang, Sucipto, Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, Kepala Seksi Penindakan Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, Eko Maryanto, dan para petani tembakau serta penjual rokok di Kabupaten Kendal.

Bupati Kendal Dico M Ganinduto, mengatakan, untuk penerimaan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau(DBHCT) di Kabupaten Kendal sekitar Rp 17 miliar dengan sasaran penggunanya yakni, kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan penegakkan hukum untuk memberantas rokok ilegal.

“DBHCT ini setiap tahun bisa berubah, mengikuti aturan dari kementerian pusat, sehingga kami hanya menjalankan apa yang menjadi ketentuan dan petunjuk dari pemerintah pusat,”kata Dico, dalam paparannya.

Pastinya, lanjut Dico, pemerintah pusat sudah memikirkan apa yang dibutuhkan oleh daerah, sehingga diharapkan bisa tepat sasaran. Dengan adanya DBHCT dari bea cukai ini, secara tidak langsung masyarakat juga merasakan dampak positif terkait pendapatan ini.

“Kami akan terus kawal dengan baik pendapatan dari bea cukai ini agar terus bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kabupaten Kendal. Selain itu, kami akan lebih banyak pengangaran untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan peran serta mensukseskan program pemerintah, yaitu memberantas rokok ilegal,” papar Dico.

Kepala Kantor Bea Cukai Semarang, Sucipto, menyampaikan, Kantor Bea Cukai Semarang yang membawahi Kabupaten Kendal, Kabupaten/Kota Semarang, Salatiga, Grobogan, dan Demak tahun 2020 untuk penerimaan DBHCT sebesar Rp 2,7 triliun dan di tahun berikutnya meningkat Rp 3, 38 triliun, dan hingga bulan Mei 2022 ini sudah mencapai Rp 2,7 triliun, sehingga pada akhir tahun 2022 bisa lebih meningkat lagi.

“Untuk mengoptimalkan pemanfaatan DBHCT, salah satu cara yang efektif adalah gerakan gempur barang kena cukai ilegal, salah satunya adalah rokok,”kata Sucipto.

Dengan memberantas rokok ilegal, menurut Sucipto, maka akan berdampak positif bagi pendapatan cukai tembakau, sehingga akan bisa lebih meningkatkan DBHCT yang nantinya akan diterima oleh Pemerintah Kabupaten Kendal.

Sucipto mengaku, dalam melakukan penindakan tidak mungkin pihak Bea Cukai melakukan pengawasan sendiri, maka dari itu harus berkoordinasi dengan banyak instansi seperti dari pemerintah daerah untuk menyusun perencanaan untuk menggempur rokok ilegal, sehingga pelaksanaan bisa berjalan dengan baik.

“Terkait dengan penanganan cukai ilegal, salah satu yang dilakukan oleh Kantor Bea Bukai Semarang, yaitu bersama teman-teman dari pemerintah daerah melakukan operasi di tempat penjualan rokok, jika ditemukan penjualan ilegal, maka akan dilakukan pembinaan, bahkan upaya penindakan tegas pidana bagi konsumen maupun produsennya,” papar Sucipto.

Kepala Seksi Penindakan Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, Eko Maryanto mengatakan, peran Satpol PP terkait penindakan cukai ilegal, yakni selalu berkoordinasi dengan pihak Kantor Bea Cukai Semarang maupun teman-teman Bea Cukai di wilayah setempat untuk melaksanakan kegiatan, seperti sosialisasi, pengumpulan informasi terkait barang kena cukai, dan ikut serta dalam penindakan operasi rokok ilegal.

Sementara itu, Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, mengatakan, terkait dengan adanya DBHCT untuk Kabupaten Kendal sekitar Rp 17 miliar ini, dirinya mengaku luar biasa.

Karena saat ini Pemkab Kendal sedang fokus untuk meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka, dengan adanya anggaran tersebut program-program prioritas yang ada di Kabupaten Kendal bisa berjalan dengan lebih baik lagi.

Makmun mengaku, dengan penggunaan anggaran tersebut, manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, contohnya di bidang kesejahteraan masyarakat, masyarakat bisa sangat terbantu, seperti pendampingan kepada petani, menyiapkan jalan produksi untuk petani, bisa subsidi pupuk, dan bisa untuk meningkatkan kapasitas untuk pertanian.

“Dalam bidang kesehatan, Kabupaten Kendal juga membutuhkan banyak anggaran besar dalam rangka mengkaver kegiatan-kegiatan tentang kesehatan,”ujarnya.(Vel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini