KLATEN(TERASMEDIA.ID)- Untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget, Pemkab Klaten bekerjasama dengan Bank Klaten, mengadakan Festival Anak Oentoek Nabung (Dakon), di Monumen Juang 45, Sabtu (27/08/2022).

Festival ini, diikuti 18 kelompok dari 18 Sekolah Dasar(SD) yang tersebar di Kabupaten Klaten.

Dalam festival yang juga didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo ini, para peserta harus tampil di atas panggung. Mereka membawakan dolanan anak yang dikemas dengan nyanyi dan tari.

Panitia dari Komunitas Omah Wayang, Apriyanto mengatakan, para peserta tampil selama 10 sampai 15 menit.

Para juri akan menilai dari kekompakan, keserasian, dan lain-lain. Sebelum tampil, pendukung dari sekolah asal harus melakukan yel-yel untuk menyemangati.

Tiap kelompok berbeda-beda jenis permainan tempo dulu yang diusung. Ada yang main delikan (sembunyi), main jamuran saat bulan purnama, main dakon, dan lain sebagainya.

Selain dipadukan dengan gerakan tarian dan nyanyian, para peserta yang jumlahnya tujuh orang per kelompok itu, juga harus berdialog satu sama lain sesuai dengan tema yang diusung.

“Selain itu, peserta juga harus menampilkan yel-yel menarik tentang pentingnya menabung,” kata Apriyanto.

Di luar panggung, ada stand permainan tradisional dari Kampung Dolanan Anak Sidowayah, Polanharjo. Sambil menunggu giliran tampil, anak-anak bebas bermain.

Ada dakon, egrang, bakiak kayu, bakiak bathok, gangsingan, yoyo, dan othok-othok.

Bupati Klaten, Sri Mulyani hadir dalam festival ini dan ikut berbaur dengan anak-anak main bakiak.

Bupati didampingi Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Dirut BPR Bank Klaten Tulus Yunianto, jajaran Forkopimda, dan tamu undangan lainnya.

Bupati menyampaikan, animo anak-anak luar biasa mengikuti festival ini.

“Ini luar biasa, festival dolanan tempo dulu ini selain mengurangi ketergantungan anak pada game gadget, sekaligus mengajak para siswa untuk gemar menabung,” jelas bupati.

Kegiatan ini, lanjut bupati, akan dijadikan agenda tahunan. Namun akan dipecah menjadi per Korwil.

Para peserta, diantaranya Lintang Aprilia dan Riska dari SDN Pakahan, Jogonalan, Klaten, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini.

“Temannya banyak, jenis permainannya juga banyak, jadi seneng,” kata Lintang dan Riska.

Keduanya mengaku, kalau di rumah mereka tetap bermain lompat tali atau dakon, jadi tidak hanya bermain hape saja.(HN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini