SEMARANG(TERASMEDIA.ID)– Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng menggelar talkshow bertajuk “Energi Muda Jateng Bebas Radikalisme dan Terorisme”, di Plataran Dusun Semilir, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (15/10/ 2022).

Talkshow tersebut merupakan bagian kegiatan dari sekian rangkaian kegiatan Ormas Expo Jawa Tengah yang diselenggarakan di Dusun Semilir, Bawen, Semarang 14-16 Oktober 2022.

Talkshow ini menghadirkan beberapa pakar yang berkompeten untuk berbicara tentang radikalisme dan terorisme.

Diantaranya, Ketua Yayasan Gema Salam, Joko Triharmanto alias Jack Harun, Ketua DPD KNPI Jateng Casytha Arriwi Kathmandu, Koordinator Pusat BEM YES Abdul Kholiq, dan Perwakilan Wahid Foundation Davida Ruston Khusen.

Talkshow ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Bakesbangpol Jawa Tengah, Haerudin.

Davida Ruston Khusen, Perwakilan Wahid Foundation dalam talkshow tersebut berbicara tentang pentingnya pencegahan intoleransi dan kekerasan di sekolah yang merupakan cikal bakal radikalisme.

Menurutnya, survey tentang tren toleransi sosial keagamaan yang dilakukan oleh Wahid Foundation di kalangan siswa dan siswi pengurus organisasi Rohaniawan Islam sekolah menengah/kejuruan pada 2016 menyatakan bahwa 68 persen siswa setuju untuk jihad ke Syuriah, Afganistan, dan Palestina.

Sementara itu, 78 siswa setuju dengan konsep negara khilafah. Sehingga menurut Davida, perlu ada program yang mampu mengintervensi kebijakan sekolah dan pengelolaan manajemen organisasi kesiswaan yang bisa mendorong praktik budaya toleransi dan perdamaian di sekolah untuk merubah paradigma siswa.

“Atas dasar ini, menurut kami Wahid Foundation perlu mengadakan sebuah program yang bisa mengintervensi secara langsung kebijakan sekolah, membuat praktik toleransi dan perdamaian membudaya di sekolah yaitu dengan program Sekolah Damai,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menerangkan bahwa Program Sekolah Damai yang diinisiasi oleh Wahid Foundation memilki tiga prinsip dasar yang disebut tiga pilar sekolah damai, yaitu : pilar kebijakan sekolah, pilar praktik toleransi dan perdamaian, serta pengelolaan organisasi kesiswaan.

Ketiga rumusan pilar tersebut menurut Davida, bertujuan untuk dapat menjadi pertimbangan dalam kebijakan di lembaga pendidikan ke depannya.

Davida menjelaskan, bahwa tahun 2022 ini, Wahid Foundation bekerjasama dengan Bakesbangpol Jateng untuk menjalankan program Sekolah Damai di 70 sekolah menengah atas/kejuruan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Kerjasama antar keduanya meliputi replikasi kebijakan program sekolah damai di Jawa Tenga dan penguatan kurikulum Sekolah Damai di tingkat SMA/SMK. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini