SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Melakukan aksi konvoi bersepeda motor sambil mengacung-acungkan senjata tajam, sekelompok remaja diamankan Satuan Reserse Kriminal(Satreskrim) Polres Sragen.

Sedikitnya, 9 orang remaja yang berstatus pelajar ini diamankan dan diperiksa di Mapolres Sragen.

Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya tiga 3 orang dinyatakan sebagai pelaku aksi konvoi yakni, berinisial DES alias TT warga Masaran, AJP alias G warga Sidoharjo dan DO alias D warga Kedawung Sragen.

Wakapolres Sragen Kompol Iskandarsyah saat menggelar Konferensi Pers didampingi Kasatreskrim AKP Lanang Teguh Pambudi, mengatakan, peristiwa ini diketahui dan sempat viral di media sosial pada hari Sabtu, 12 November 2022.

Pada momen itu, sekelompok remaja yang tengah kumpul-kumpul kemudian membuat konvoi membawa senjata tajam kemudian memviralkannya dengan tujuan untuk menunjukan aksi mereka kepada geng yang lain di Sragen.

Parahnya, konvoi membawa senjata tajam itu, juga mereka lakukan dengan cara mengacung-acungkan senjata tajam berupa sabit dan pedang.

“Dari hasil pemeriksaan para pelaku, diketahui bahwa mereka akan melakukan aksi yang lebih besar antar geng pada tahun baru 2023 mendatang,”kata Wakapolres Sragen, Kompol Iskandarsyah.

Geng yang mereka ikuti, yakni grub bernama Raharja21 berisikan sekitar 80 orang yang rata- rata masih berstatus pelajar.
Wakapolres berpesan kepada para orangtua agar lebih memperhatikan anak-anak mereka. Karena tanpa pengawasan dari para orangtua, hal seperti ini akan sulit dibendung.

“Tanpa pengawasan dari para orang tua, hal seperti ini akan sulit dibendung. Kita mulai dari keluarga, orangtua agar lebih pro aktif lagi mengecek keberadaan anak-anak pada saat malam hari. Saat jam pulang harus diperhatikan, terlebih dengan membawa sepeda motor. Jangan sampai kejadian fatal terjadi akibat kurangnya pengawasan dari orang tua,” papar Waka Polres Sragen Kompol Iskandarsyah.

Sementara itu, Kasatreskrim AKP Lanang, mengatakan saat dilakukan penggeladahan disalah satu rumah pelaku, petugas menemukan peralatan pembuatan senjata tajam yang dibuat dari lempengan besi.

“Penangkapan terhadap para pelaku dilakukan di beberapa lokasi. Ada yang diamankan di rumah, ada pula yang diamankan dengan cara berkoordinasi dengan pihak sekolah,”ungkap AKP Lanang.

Saat diamankan, para pelaku sempat berkelit, dan mengelabui petugas seolah olah bukan mereka yang melakukan aksi tersebut.

Namun berkat kejelian petugas, para pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.(SL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini