SRAGEN(TERASMEDIA.ID)- Seorang santri di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Masaran, Sragen, berinisial DW (14) dikabarkan meninggal dunia usai mengalami kekerasan dari seniornya.

Santri asal Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi Jawa Timur ini, dihajar karena diduga melanggar tata tertib Ponpes.

Data yang dihimpun, insiden kekerasan itu dilaporkan terjadi pada Sabtu (19/11/2022) malam.

Santri yang melakukan kekerasan disebut berusia satu tahun lebih tua dan berasal dari Karanganyar.

Informasi dari kerabat korban, DW mengembuskan nafas terakhirnya di salah satu rumah sakit di Masaran Sragen sesaat setelah kejadian.

Korban disebut sempat ditendang satu kali di bagian dada hingga kemudian jatuh tak sadarkan diri.

Sempat dilarikan ke klinik dan rumah sakit di Masaran, namun nyawa korban tak terselamatkan.

Korban dikabarkan meninggal pada Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Saat ini kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian setempat.

Salah satu kerabat korban, Tri menjelaskan, orang tua korban, Jumasri (38) tidak menyangka nasib anak laki-laki semata wayangnya itu berakhir pilu.

“Ibu korban juga hanya bisa menangis saat rekan kerjanya di Puskesmas Kedunggalar mendatangi rumahnya untuk menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya sang anak,” kata Tri.

Sementara, saat dikonfirmasi, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sragen, Ihsan Muhadi mengaku belum bisa berkomentar karena masih mencari informasi yang sesungguhnya kasus tersebut. (SL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini