Suasana Istighosah di salah satu Pondok Pesantren.(FOTO:TM/ BR)

CILACAP(TERASMEDIA.ID)– Ribuan santri dan siswa di bawah naungan Yayasan El Bayan dan Nurjalin, menggelar istighosah, Rabu (18/01/2023).

Istighosah ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan sekaligus menguatkan mental siswa dan tenaga pendidik di SMK Komputama Jeruklegi yang sebelumnya diserang oleh seratusan lebih siswa dari SMK lain.

Dalam serangan itu, sejumlah bangunan dan sepeda motor rusak. Yang membuat lebih prihatin, masjid di Kompleks SMK Komputama Jeruklegi juga turut rusak.

Lembaga pendidikan yang menggelar doa bersama adalah santri Pondok Pesantren El Bayan 2 Majenang, El Muslim Pesahangan, El Ansor Jeruklegi dan El Fira 1 sampai 5 di Purwokerto. Kemudian, SMK Komputama Jeruklegi, SMK Komputama Pesahangan dan SMK Komputama Majenang.

Selain itu, ratusan mahasiswa di bawah naungan yayasan yang sama, yakni STMIK Komputama juga menggelar doa bersama.
Ketua Yayasan Elbayan dan Nurjalin, KH DR Fathul Amin Aziz mengatakan, istighosah digelar terpisah namun dalam waktu serempak, Rabu pagi.

Istighosah digelar untuk menguatkan mental sekaligus menenangkan siswa SMK Jeruklegi, yang sempat tersulut emosinya lantaran serangan tersebut, tanpa tahu duduk perkaranya.

Kala itu, siswa mengalami ketakutan luar biasa karena mendadak terjadi serangan oleh massa yang belum teridentifikasi. Siswa perempuan histeris karena takut dengan serangan bertubi-tubi dari luar sekolah.

Batu dan bambu dilempar dari luar. Terlebih, ada penyerang yang berbekal senjata tajam dan membawa petasan dan kembang api.

“Hingga pihak yayasan memandang perlu adanya langkah penguatan mental para siswa dengan menggelar doa bersama,” kata Amin Aziz, Rabu (18/01/2023).

Tujuan terakhir dari istighosah ini, lanjut Amin Aziz adalah mendoakan agar tidak ada kejadian serupa di SMK Komputama Jeruklegi.

Atau di sekolah manapun di Kabupaten Cilacap. Karena penyerangan siswa ke sekolah lain sama sekali tidak mencerminkan semangat pendidikan berkarakter.

Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Komputama Jeruklegi, Imam Saefudin ST mengatakan, penguatan psikologis anak didik menjadi perhatian utama. Agar mereka tidak sampai mengalami trauma akibat aksi penyerangan tersebut.

“Jangan sampai ada trauma pasca penyerangan kemarin,” katanya.

Sementara, Humas Yayasan Nur Jalin, Maslan Durori menambahkan, doa bersama ini sebagai bentuk dukungan terhadap siswa SMK Komputama Jeruklegi agar kuat menghadapi kejadian tersebut.

“Mental anak-anak harus kuat menghadapi kejadian apapun. Dengan doa bersama ini kita berharap agar mereka kuat, tabah dan tetap fokus belajar,” harapnya.(BR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini