BANYUMAS(TERASMEDIA.ID)-Empat orang mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengukir prestasi di ajang kompetisi internasional “6 th Istanbul International Inventions Fair 2021”.

Keempat mahasiswa itu masing- masing adalah Putri Ramadani, Yasinta Nida Arroyan, Wafa Nur Azizah, dari Fakultas Biologi dan Febriansyah Dwi Putra dari Fakultas Teknik dengan Pembimbing Dr. Ratna Stia Dewi, S.Si, MSc.

Putri Ramadani dan tim sukses meraih Best Invention Medal dan Best International Award dengan judul “Invensi MY-ZEO : Mycoremediation and Zeolit Filter with Sensor for Textile and Batik Wastewater Treatment”.

MY-ZEO merupakan produk inovasi berupa alat pengolah limbah, khususnya limbah pewarna tekstil dan batik berbasis mikroorganisme jamur.

Kegiatan internasional yang diikuti pula oleh kampus ternama dari berbagai negara termasuk kampus-kampus dari Indonesia yang dilaksanakan pada 21-26 September 2021 lalu.

Alat yang dirancang tersebut menggunakan bahan biologis berupa teknobiologi mikroorganisme jamur dan bahan alam sebagai filtrasi yang digerakkan dengan menggunakan motor listrik.
MY-ZEO dapat memulihkan kandungan bahan pencemar lingkungan dalam air limbah batik menjadi lebih ramah lingkungan.

Selain warna, alat ini dapat memulihkan Total Suspended Solid (TSS), Khrom total, Ammonia Bebas, Fenol, dan pH, sehingga sesuai dengan nilai baku mutu.

Limbah industri diantaranya limbah batik menjadi permasalahan yang belum dapat ditangani optimal. Pengadaan alat pengolah limbah dengan harga tinggi menjadi kendala utama para pelaku home industry batik.

MY-ZEO dapat menjadi salah satu upaya solusinya, dengan bahan dasar alami yang dapat diproduksi berkelanjutan dapat dimanfaatkan dengan nominal yang lebih ekonomis.

Putri Ramadani mengatakan bahwa, kompetisi di Turky ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi dirinya dan temannya.

“Kami bias bertemu dengan peserta dari berbagai negara termasuk peserta dari kampus- kampus ternama lainnya dari Indonesia,” katanya.

Putri Ramadani berharap, hal ini dapat meningkatkan semangat lagi dalam mengukir prestasi dan dapat pula menjadi inspirasi bagi teman-teman yang lain.

”Pada saat pengumuman, awalnya saya sempat tidak percaya, kebetulan juga pengumumannya menggunakan Bahasa Turky, jadi saya baru sadar saat diberitahu oleh teman dari Turkey menggunakan Bahasa Inggris, rasanya kaget, senang, campur aduk menjadi yang terbaik sekaligus dapat Best Invention Awards,” ujarnya.

Perjuangan Putri Ramadani dan teman-temannya di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang belum reda ini tidak mudah. Karena, berbagai karantina harus dijalani baik saat berangkat maupun pulang kembali ke tanah air.(H-03)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini