Kepala DPMPTSP Kabupaten Kendal, Anang Widiasmoro, saat memberikan sambutan.(FOTO:TM/Likwi)

KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu(DPMPTSP)Kabupaten Kendal, menggelar acara “Implementasi Perizinan Berusaha Melalui Penguatan UMKM” di sebuah hotel yang ada di Jalan Raya Soekarno Hatta Kendal, Kamis(31/03/2022).

Acara ini diikuti sedikitnya 60 orang pelaku UKM, dinas terkait, petinggi bank pendamping dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah(Dekranasda) Kabupaten Kendal, Chacha Frederica.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Kendal, Anang Widiasmoro, mengatakan, tujuan diadakannya acara “Implementasi Perizinan Berusaha Melalui Penguatan UMKM” ini, tak lain untuk melaksanakan visi misi bupati yang sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk mewujudkan Kendal Handal, Makmur dan Berkeadilan melalui empat fokus, yakni industri pariwisata, UKM dan peningkatan sumberdaya manusia generasi 4.0.

Menurut Anang, untuk UKM ini menjadi salah satu prioritas, karena sebagaimana diketahui, bahwa Kendal Recovery, di masa pandemi Covid-19 kemarin, yang bisa bertahan adalah dari sektor UKM.

“Jadi yang kita harapkan dengan adanya program pemerintah baik itu program kemitraan, dan pendidikan pelatihan, UKM kita bisa naik kelas,”kata Anang.

Anang berharap, dengan UKM- UKM yang naik kelas ini, nantinya bisa terbentuk lembaga- lembaga ekonomi baru yang tentunya akan berpengaruh dengan pertumbuhan ekonomi, pengurangan pengangguran, dan pengurangan angka kemiskinan.

“Untuk menaikan kwalitas UKM yang ada di Kabupaten Kendal,makanya hari ini kami ketemu langsung dengan para pelaku UKM yang ada di Kabupaten Kendal,”ujar Anang.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah(Dekranasda) Kabupaten Kendal, Chacha Frederica, mengatakan, potensi UMKM yang ada di Kabupaten Kendal sebenarnya ada, namun ketersediaan sumberdaya manusianya terbatas.

“Batik- batik kita bagus, tapi kita mau order sampai 200 atau 300 setiap bulan, itu kemampuannya belum ada. Jadi kita harus mempersiapkan,”kata Ketua Dekranasda Kabupaten Kendal, Chacha Frederica.

Menurut Chacha, jika usahanya ingin naik, harus bisa memproduksi sendiri dan jangan memesan dari daerah lain kecuali untuk referensi.

“Selama ini, saya tahu, ternyata PKK Kabupaten Kendal, kalau bikin batik, pasti sebagian besar pesan dari Pekalongan, jadi tidak pesan dari pelaku usaha yang ada di Kendal,”ujar Chacha.

Karena memang belum mampu untuk memproduksi dalam jumlah banyak, lanjut Chacha, ibarat ada kesempatan tapi kesempatan itu tidak bisa dimanfaatkan, sehingga eman- eman banget.

Chacha juga mengatakan, terkait dengan inovasi. Para pelaku UKM yang ada di Kendal, juga harus pinter berinovasi dan jangan kalah dengan daerah lain. Karena, model- model barang dari luar kota terlihat unik, simpel dan elegan.

“Jadi barang terlihat bagus yang banyak orang kira mahal, tapi ternyata sebenarnya tidak mahal. Jadi pelaku UKM yang ada di Kendal harus bisa menangkap selera atau keinginan dari masyarakat atau pasar seperti apa, jangan asal produksi atau sekedar berusaha menjual barang. Ini tas yang saya pegang, orang mengira harganya Rp 700 ribu, karena terlihat bagus. Tapi ternyata, ini tas harganya cuma Rp 150 ribu,”papar Chacha.

Chacha meminta, kepada para pelaku usaha yang ada di Kendal, jangan membuat barang dengan anggapan orang suka. Tapi yang lebih bagus bagaimana orang itu butuh dengan barang yang diproduksi sehingga orang akan mencarinya.(Likwi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini