SRAGEN( TERASMEDIA. ID)-Pemerintah Kabupaten Sragen, menghibahkan lahan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar).

Meski industri pariwisata di Sragen kurang menonjol, namun dengan Poltekpar ini diharapkan bisa membangkitkan sektor tersebut.

Sekretaris Daerah (sekda) Sragen Tatag Prabawanto mengatakan, alasan Poltekpar dibangun di Sragen karena Pemkab ingin mengambil peluang tersebut.

Tatag Prabawanto menjelaskan, sebelumnya ada program pengembangan Poltekpar dari Kemenparekraf.

”Ketika itu ditawarkan di Solo Raya nggak ada yang ambil. Sehingga Pemerintah Kabupaten Sragen berinisiasi, ya udah diambil, jadi berani menyediakan lahan sekitar 20 hektare,” kata Tatag Prabawanto, Selasa (17/05/2022).

Dia menjelaskan, lokasi lahan berada di Kelurahan Kwangen, Kecamatan Gemolong. Bupati menginisiasi ditaruh di Gemolong dengan luasan dihibahkan ke Kemenparekraf. Sedangkan pembangunannya membutuhkan anggaran Rp 400 miliar.

”Tapi kami juga mengajukan syarat, dalam tempo tiga tahun, Poltekpar harus sudah terbangun di Gemolong. Sehingga paling tidak Gemolong menjadi kota ke dua di Sragen dan semakin bisa berkembang,” ujar Tatag.

Dia menegaskan, lahan 20 hektare itu murni milik pemerintah Kabupaten Sragen. Dengan jangka waktu tiga tahun, sarana dan prasarana serta lembaga pendidikan itu harus siap operasional menerima mahasiswa.

Tatag menilai, untuk lokasi di Gemolong dan sekitarnya sudah banyak penunjang sepeti sekolah SMA/SMK. Tatag berharap, dengan Poltekpar ini diharapkan bisa menampung minat anak-anak Sragen ke arah industri Pariwisata.

“Paling tidak, nanti minat anak- anak di Sragen melihat kedepan industri jasa. Apa lagi kita sudah memiliki kawasan setrategis nasional, ada Gunung Kemukus, Kedung Ombo dan Sangiran,” bebernya.

Kehadiran Poltekpar juga diharapkan jadi triger untuk industri pariwisata kedepan.

Instansi pendidikan ini menjadi sarana untuk mengembangkan pariwisata Sragen. Meskipun dia mengakui masyarakat masih cenderung ke Karanganyar dengan keungulan gunung lawu, atau solo sebagai kota budaya kota jasa untuk berwisata. ”Harapannya ini ada poltekpar ini orang orang Solo belajar ke Sragen, Lantas nanti tinggal bagaimana melakukan koneksi jaringan pariwisata antar wilayah,” ujarnya.

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno yang hadir di Sragen mengaku bersyukur, Pemerintah Kabupaten Sragen menghibahkan tanah seluas lebih dari 20 hektare pada Kemenparekraf.

Dia berharap, pembangunan Kampus Politeknik negeri di Jawa Tengah ini agar bisa terlaksana.

”Apresiasi kepada ibu bupati, karena ternyata gercap sekali, gerak cepat dan geber gerak bersama dan gas pol garap semua potensi untuk lapangan kerja di kabupaten Sragen,” ujarnya.

Sandiaga menjelaskan, untuk peningkatan SDM, kementerian memperluas enam perguruan tinggi pariwisata atau Poltekpar.

Saat ini sudah ada Poltekpar Bandung, Poltekpar Bali, Poltekpar Makasar, Medan, Lombok dan Palembang. Sebentar lagi akan hadir Poltekpar- Poltekpar Manado dan Poltekpar Sragen.

”Kita melihat pariwisata sudah mulai bangkit. Semua penuh sudah melihat geliat ekonomi kreatif menjadi lokomotif, banyak home stay sekarang dibangun tapi SDM masih kurang. Jadi atas arahan mitra kami di Komisi X DPR RI. SDM ini harus dikembangkan,” tandasnya.( SL )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini