KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki, menjadi pembina upacara peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional(Harkitnas) dengan tema “Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas” dan Hari Kearsipan Nasional ke-53.di Alun-alun Kendal., Sabtu(18/5/2024).
Hadir pada acara ini, Sekretaris Daerah(Sekda) Kendal, Sigiono, Forkopimda, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah(OPD) Kabupaten Kendal, Camat, Ratusan Aparatur Sipil Negara(ASN) di lingkungan Setda Kendal dan tamu undangan lain.
Pada Harkitnas ini, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki membacakan ringkasan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi bahwa pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa.
“Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru,”kata Windu Suko Basuki.
Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.
Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban.
“Di titik ini, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong“Indonesia Emas”,tegas Windu Suko Basuki.
Menurut Basuki, inovasi teknologi digital tumbuh setiap hari demikian pesat. Jauh melampaui bayangan banyak orang dalam tiga dekade yang lalu. Dunia seakan mengerdil. Semua seperti mendekat, terpampang di depan mata. Jarak bagai taklagi relevan.
“Sementara di hadapan kita, telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60 persen penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi,”ungkap Basuki.
Mwnurut Basuki, Presiden Joko Widodo menyampaikan, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan mengoptimalkan bonus demografi.
Kesempatan itu mungkin hanya datang satu kali, oleh karenanya kita tidak boleh keliru dalam mengambil langkah.
Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital.
“Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030,”ujar Basuki.
Dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitbisnis.
Sementara dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Perekonomian Indonesia, lanjut Basuki, harus dapat tumbuh dikisaran 6 hingga 7 persen untuk mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045.
“Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Presiden Indonesia yang terus dipacu beberapa tahun terakhir ini, tantangan demi tantangan akan dapat kita hadapi bersama. Kerja bersama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi,”ungkap Basuki.
“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digitalkita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”,lanjut Basuki.
Terkait dengan tanggal 18 Mei 2024, yang merupakan Hari Kearsipan Nasional ke-53, Basuki menyampaikan bahwa, ini merupakan momentum penting seluruh entitas kearsipan di Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kearsipan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurut Basuki, momentum ini pun mempertegas peran kearsipan dalam menjaga integritas dan melestarikan memori kolektif bangsa, memfasilitasi transparansi kinerja, dan mendukung akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan.
Dikatakan, tema Hari Kearsipan ke-53 tahun 2024 ini adalah “Kearsipan yang Berkelanjutan untuk Masa Depan yang Terbaik”. Tema ini mencakup keberlanjutan tiga pilar program prioritas nasional antara lain, Tertib Arsip, Transformasi Digital Kearsipan dan Memori Kolektif Bangsa yang masih relevan dengan dinamika pemerintahan, serta kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.
“Pada 2024 ini, terdapat dua momentum penting antara lain, Pemilu dan perpindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara, yang mendorong program-program bidang kearsipan harus berkelanjutan untuk terus beradaptasi dan bertransformasi positif dalam menghadapi perubahan ini,”pungkasnya.(Likwi)