SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)– Institut Teknologi Bisnis (ITB) AAS Indonesia Launching tiga Program Studi (Prodi) baru, yaitu D3 Kebidanan, S1 Manajemen, dan S1 Hukum.
Launching prodi baru tersebut digelar di kampus 1 Jl Slamet Riyadi No.361, Windan, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (20/7/2024).
Pembina Yayasan Amaliah Ilmi Surakarta yang menaungi ITB AAS Indonesia, Budiyono mengatakan, Prodi D3 Kebidanan sebenarnya bukan prodi baru, tetapi akuisisi dari Akbid Giri Satria Husada Wonogiri yang sudah berdiri sejak 2001 di Bulusulur, Wonogiri.
“Prospek lulusan prodi kebidanan cukup menjanjikan. Tenaga kerja kebidanan dibutuhkan di klinik kesehatan dan rumah sakit. Jadi, setelah lulus bisa langsung bekerja, tak perlu menunggu lama,” kata Budiyono.
Sedangkan dua prodi lainnya, yakni S1 Manajemen dan S1 Hukum, merupakan prodi baru jenjang sarjana dengan didukung sumber daya manusia (SDM) tenaga pengajar yang handal dan mumpuni di bidang masing-masing.
“50 persen tenaga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di ITB AAS Indonesia untuk Prodi S1 Manajemen telah bergelar doktor,” paparnya.
Praktisi hukum yang mengajar di Prodi S1 Hukum berlatarbelakang sebagai Advokat yang tergabung dalam (Perhimpunan Advokat Indonesia(Peradi), notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang telah berkompeten di bidang masing-masing.
Hadir dalam launching tersebut Muhammad Badrus Zaman SH, seorang pengacara kondang Solo dari Peradi. Bersama praktisi hukum lainnya, ia hadir sebagai dosen profesional.
“Ada mata kuliah khusus yang diajarkan kepada mahasiswa, yakni hukum ekonomi bisnis dan teknologi serta hukum tindak pidana teknologi dan informasi. Kami ingin memberikan bekal untuk mahasiswa di era digitalisasi agar setelah lulus, tidak hanya menguasai ilmu hukum melainkan teknologi dan informasi,” ungkap Badrus Zaman.
Dr. Darmanto, M.M., Rektor ITB AAS Indonesia menambahkan, ITB AAS Indonesia menawarkan biaya kuliah yang terjangkau ditambah berbagai jalur beasiswa yang disediakan.
“Biaya perkuliahan di ITB AAS Indonesia sangat murah, yakni Rp450.000,- per bulan, lebih murah dari SPP SMA swasta, karena ini adalah bagian pelayanan pendidikan dan pengabdian masyarakat, sehingga dapat mencerdaskan anak bangsa,” pungkas Darmanto.(Hasna)