KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Pasca ditolaknya berkas pendaftaran pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal, Dico M Ganinduto dan Ali Nurudin yang diusung PKB Kendal oleh KPU Kendal beberapa waktu lalu, kini berbuntut panjang.
Pasalnya, satu hari setelahnya kantor Bawaslu Kendal dibanjiri puluhan karangan bunga yang sebagian besar ucapannya mendukung agar Bawaslu bisa menegakkan demoktrasi yang ada di Kendal.
Koordinator Divisi Sumberdaya Manusia, Pendidikan dan Pelatihan Bawaslu Kendal, Muhammad Bahrul Amik membenarkan adanya karangan bunga yang terpasang di halaman Bawaslu itu.
Muhammad Bahrul Amik menyampaikan, sebelum ada gugatan lanjutan, pihaknya akan mengundang semua pihak untuk musyawarah terbuka.
“Kami akan segera mengundang mereka untuk musyawarah terbuka dulu,”katanya.
Aktivis Kendal, Novel Bashai mengatakan, sebenarnya hari ini ia akan menggelar aksi demo di kantor Bawaslu dengan mengerahkan sekitar 200 orang, namun akhirnya batal dan kemudian ia mengajak 15 orang untuk meminta kejelasan Bawaslu.
“Kami batalkan demo karena ada arahan untuk ditunda dulu, karena Bawaslu sedang menanganinya. Saya sebagai perwakilan tetap datang ke Bawaslu untuk minta penjelasannya. Hanya saja, saya minta agar pihak Bawaslu bisa menegakan Demoktrasi yang ada di Kendal ini, dan jangan memihak salah satu bakal calon,”kata Novel Bashai.
Novel Bashai menyatakan, seharusnya KPU Kendal jangan mempunyai anggapan bahwa karena rekomendasi yang digunakan pasangan bakal calon Bupati Kendal Dico M Ganinduto dan Ustadz Ali ini sudah digunakan oleh Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal, Mbak Tika dan Beny Karnadi yang telah mendaftarkan sebelumnya ke KPUD Kendal, dan kemudian menolak berkas milik Dico- Ali Nurudin.
“Ya akhirnya berbuntut panjang seperti ini,”tegasnya.(Dul)