SUKOHARJO, TERASMEDIA.ID– Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, melakukan sejumlah kunjungan di Sukoharjo dan Solo, Kamis (31/10/2024).
Kunjungan pertama dilakukan di SMPN 1 Sukoharjo, kemudian jalan kaki ke SMAN 1 Sukoharjo karena lokasi SMP dan SMA memang berdekatan.
Budi Santoso merupakan salah satu alumni SMAN 1 Sukoharjo yang sarat prestasi.
Dalam kunjungannya kali ini, Mendag melakukan sosialisasi kecintaan produk dalam negeri di hadapan ratusan siswa dan guru.
Mendag berpesan agar para pelajar ikut berperan aktif dalam mengupayakan tumbuhnya produk lokal sehingga berdampak positip bagi perekonomian.
Kedatangan Menteri Perdagangan RI yang asli putra daerah yaitu berasal dari Desa Sonorejo, Sukoharjo, membuat bangga para guru dan siswa.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sukoharjo, Sri Soewarsih, menyatakan kebanggaannya akan kehadiran Mendag Budi Santoso.
“Keluarga besar SMAN 1 Sukoharjo sangat bangga, bahwa alumni kami ada yang berkarir menjadi Menteri. Semoga kehadiran Pak Budi Santoso ini mampu memotivasi anak didik kami, sehingga bisa mencapai cita-cita yang diinginkan,” kata Kepala Sekolah Sri Soewarsih.
Aura kebanggaan juga disampaikan Ketua OSIS SMAN 1 Sukoharjo, M.Azzam Kurniawan.
“Dengan kunjungan Pak Menteri ini, tentu sangat memotivasi saya dan kawan-kawan untuk lebih berprestasi lagi,” kata Azzam.
Ia juga mendoakan agar para alumni SMAN 1 semua sukses, mengikuti jejak yang baik dan berprestasi.
Azzam dan kawan-kawan juga mendoakan agar Mendag Budi Santoso amanah dalam mengemban kepercayaan yang diberikan oleh Presiden Prabowo.
Selesai berkunjung ke SMAN 1 Sukoharjo, Mendag melanjutkan ke pabrik furniture PT Mulya Abadi Indocarpentry di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.
Kunjungan di sini bertujuan untuk meninjau dan berdiskusi dengan para pelaku usaha furniture.
Mendag mendorong agar UMKM bisa ekspor.
Ada tiga program yang saat ini digodog di Kemendag yaitu mengamankan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan mendorong UMKM bisa ekspor.
“Pasar di Indonesia yang sangat luas ini, harus kita isi dengan produk lokal. Bagaimana caranya? Kita harus mempunyai daya saing. Juga dalam waktu dekat, kita ada perjanjian bilateral dengan Negara Kanada, Peru, dan Rusia untuk perluasan pasar ekspor,” kata Mendag.
Sementara Direktur PT Mulya Abadi Indocarpentry, Arimba Adiwijaya, selama ini produknya telah diekspor ke lebih 10 negara.
Seperti ke Jepang, Amerika, Malaysia, Denmark, Finlandia, dan lain-lain.
“Permintaan paling banyak furniture indoor dan outdoor serta garden di taman-taman. Karena itulah kekuatan kayu jati,” kata Arimba.
Dibantu 200 karyawan, PT Mulya Abadi mampu mengekspor 20 kontainer per bulan dengan berbagai produk. (Hasna)