KENDAL, TERASMEDIA.ID– Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal, nomor urut 1, Dyah Kartika Permanasari dan Benny Karnadi menghadiri acara “Sapa Pedagang dan Serap Aspirasi Pedagang Pasar Weleri”, yang digelar oleh Forum Gerakan Anak Pedagang Pasar Weleri (FAPPW) dan Paguyuban Pasar Weleri di sebuah los pasar setempat,”Selasa(12/11/2024).
Selain Dyah Kartika Permanasari dan Benny Karnadi, turut diundang, Ketua DPRD Kendal, Mahfud Sodiq, Wakil Ketua DPRD Akhmat Suyuti, Sesepuh Himpunan Pasar Weleri Khafid Sirotudin, perwakilan Paguyuban Pasar Weleri, dan perwakilan Paguyuban Pedagang Grosir Sayur Gemah Ripah Makmur.
Ketua FAPPW, M Naufal Hidayah mengatakan, selama empat tahun setelah musibah kebakaran pasar, dia menilai belum ada kebijakan yang pro rakyat dalam proses pembangunan dan penataan Pasar Weleri ini.
Untuk itu, FAPPW sengaja mengundang pasangan calon(paslon) nomor urut 1 Dyah Kartika Permanasari dan Benny Karnadi untuk mendengarkan keluh kesah pedagang pasca kebakaran empat tahun silam.
“Kebijakan dan alokasinya tidak pro rakyat. Bahkan ada penekanan kepada pedagang. Pasar Weleri ini kondisi bangunannya juga tidak bagus. Jadi saya harapkan Mbak Tika dan Mas Benny ini nanti kalau terpilih jadi Bupati dan Wakil Bupati, bisa pro rakyat,”kata M Naufal Hidayah.
M Naufal menyampaikan bahwa, wajah dan penataan Pasar Weleri tahap satu ini membuat para pedagang kurang nyaman. Dia berharap pembangunan Pasar Weleri tahap dua bisa melibatkan para pedagang.
“Saya berharap, kalau bisa dirubah, ya dirubah saja. Ada akses dari bawah ke atas di tengah bangunan. Blok-blok pedagang tidak pas antara pedagang pakaian, basahan dan putihan,”ujarnya.
Dyah Kartika Permanasari menyampaikan bahwa, setelah berkeliling dan menyapa para pedagang, sekaligus mendengarkan keluhan dan aspirasi pedagang, banyak pedagang mengaku jika pengunjung Pasar Weleri ini masih sepi.
“Kami tadi sudah keliling. Ternyata walaupun pasar ini sudah terbangun, tetapi masih dan ada permasalahan-permasalahan yang dikeluhkan pedagang,”kata Dyah Kartika Permanasari, yang biasa disapa Mbak Tika ini.
Selain itu, kata Mbak Tika, kebutuhan kios atau los yang harusnya bisa menampung 1.800 pedagang, sekarang hanya bisa menampung sekitar 800 pedagang.
Mbak Tika menyebut, para pedagang juga mengeluhkan terkait dengan penataan Pasar Weleri yang belum sesuai harapan mereka.
“Para pedagang saat pembangunan maupun penataan menghendaki dilibatkan. Namun ternyata mereka tidak dilibatkan dan hasilnya tidak sesuai harapan,” tegasnya.
Sementara itu, calon Wakil Kupati Kendal, Benny Karnadi mengatakan, Pasar Weleri pernah menjadi pusat perekonomian di Kabupaten Kendal. Sehingga kondisi ini harus dikembalikan lagi agar roda perekonomian di Pasar Weleri bisa berjaya kembali.
“Nanti kalau kami terpilih jadi Wakil Bupati dan Mbak Tika Bupatinya, insya Allah kami akan mengembalikan lagi kota Weleri sebagai pusat perekonomian di Kabupaten Kendal. Untuk mengembalikan itu, salah satunya membangun kembali dan mengembangkan Pasar Weleri,” ungkap Benny Karnadi.
Benny Karnadi menyampaikan, dalam pembangunan dan pengembangan Pasar Weleri harus melibatkan pedagang, sehingga nantinya pedagang yang akan menempati pasar tersebut merasa nyaman dan pengunjungnya juga nyaman saat berbelanja.
“Pasar Weleri, dulu penyumbang PAD terbesar. Salah satu yang menjadi visi misi kami adalah bagaimana menghidupkan perekonomian di Kendal, salah satunya menghidupkan kejayaan perekonomian di Pasar Weleri. Dan kami akan selalu melibatkan masyarakat dalam pembangunan,” terangnya.(Dul)