KENDAL, TERASMEDIA.ID– KH Fikri Haikal Zaenudin MZ menjadi penceramah dalam acara pengajian rutin Sabtu pagi, di Masjid H Abdul Rahman, yang ada di Jalan Pasar- Terminal Sukorejo, Sabtu(12/04/2025) pagi.
Dalam ceramahnya, KH Fikri Haikal Zaenudin MZ yang merupakan anak kandung almarhum KH Zaenudin MZ ini, memberikan tausiah terkait dengan apa itu arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
“Di Televisi, kita terus saja dibanjiri dengan tayangan- tayangan iklan promosi dan hal- hal konsumtif. Yang membuat kita percaya, bahwa kebahagiaan bisa kita beli. Semakin banyak yang kita beli, semakin bahagia kita, begitulah narasi yang ada di TV tersebut,”kata KH Fikri Haikal.
“Semakin banyak yang dimiliki, menurut masyarakat kita, semakin banyak bahagia. Rumah megah, mobil mewah, harta berlimpah, itulah yang diartikan masyarakat kita sebagai kesuksesan. Maka berlomba- lombalah untuk mencari kebahagiaan dengan cara yang instan,”imbuh KH Fikri Haikal.
Namun kenyataannya, semakin banyak yang dimiliki, justru malah tak sedikit membawa beban. Salah satu contoh misalnya, seseorang yang membeli kendaraan mewah, boleh jadi mereka pada awalnya akan merasa puas dan bangga.
Tapi seiring dengan berjalannya waktu, kepemilikan itu akan manjadi beban yang berat. Cicilan yang sangat mencekik leher misalnya. Biaya perawatan kendaraan yang mahal. Namun tak disangka, mereka menjadi korban PHK, akhirnya akan berubah menjadi beban yang sangat berat dalam kehidupannya.
“Begitulah asumsi kita. Pada akhirnya, bukan mendatangkan kebahagiaan, tapi justru menambah kesengsaraan. Persepsi kita harus kita rubah mulai sekarang. Banyak di antara kita dalam hidup ini mencari kebahagiaan. Dan sayangnya, kita melihat kebahagiaan, seperti pelangi. Ada di atas kepala orang lain dan bukan di atas kepala kita sendiri,”ungkapnya.
“Bahagia yang kita lihat hanya milik orang lain, bukan milik kita. Ini bahasa Jawanya, ‘Sawang Sinawang’. Persepsi ini adalah salah. Maka orang dalam mencari kebahagiaan, tidak hanya ke luar kabupaten atau pulau, tapi mereka pergi ke luar negeri. Dan ternyata, kebahagiaan itu tidak jauh dalam hidup kita. Kebahagiaan itu ada dalam diri kita,”lanjutnya.
Menurutnya, kalau manusia ingin merasakan kebahagiaan, syukuri hidup ini. Itu sumber kebahagiaan dalam hidup. Selama ini boleh jadi, manusia tidak bisa merasakan kebahagiaan, karena yang yang mereka kejar, hal- hal yang belum ada.
“Memang begital fitrohnya manusia. Selalu kurang mengejar yang tidak ada. Punya sepeda motor dan mobil satu pingin dua. Pingin rumah satu, pingin dua dan lain sebagainya. Selama ini kita sibuk mengejar fata morgana, yang tidak ada kita cari,”ujarnya.
Padahal yang sudah ada sekarang ini, adalah nikmat yang luar biasa Allah berikan kepada makhluknya, itu yang lalai disyukuri.
“Padahah kalau kita mensyukuri yang sudah Allah karuniakan kepada kita, o.. hidup ini bahagia. Memiliki keluarga, itu nikmat. Kalau disyukui, bisa mendatangkan kebahagiaan yang luar biasa. Kebahagiaan itu bukan hanya ada pada orang lain saja, akan tetapi setiap orang berhak mencicipi kebahagiaan. Dan ketahuilah, sumber kebahagiaan itu ada dalam diri kita. Bagaimana cara pandang kita, bagaimana cara berpikir kita, bagaimana mindset kita, itu sangat mempengaruhi kebahagiaan hidup kita,”bebernya.
Disampaikannya bahwa, ia sangat salud dengan pola pikir atau gagasan yang dilakukan oleh HR Mastur dan keluarga yang telah mempunyai ide dan gagasan untuk mendirikan Masjid Abdul Rahman ini.
Karena gagasan utamanya adalah untuk mempersatukan umat. Dan inilah yang seharusnya dilakukan oleh umat Islam yang ada di dunia terutama di negara Indonesia tercinta ini.
Pemilik Masjid Abdul Rahman, HR Mastur mengaku bersyukur atas terselenggaranya pengajian dan silaturahmi yang berjalan dengan lancar dan tertib ini.
Menurut HR Mastur, kegiatan ini tidak dirancang dengan agenda yang berlebihan, karena merupakan bagian dari kegiatan yang sudah rutin dilakukan.
“Setiap hari Sabtu pagi, di masjid Abdul Rahman ini selalu ada kegiatan pengajian untuk umum khususnya bagi warga Sukorejo dan sekitarnya. Kebetulan saja, hari ini kami menghadirkan penceramah kondang yakni KH Fikri Haikal Zaenudin MZ dari Jakarta, yang merupakan anugrah bagi umat muslim yang ada di Sukorejo,”terang HR Mastur.
HR Mastur berharap, dengan hadirnya KH Fikri Haikal Zaenudin MZ ini, tausiah yang telah disampaikannya bisa membawa pencerahan dan kebaikan warga Sukorejo yang begitu majemuk baik Muhammadiyah, NU dan lainnya.
HR Mastur mengatakan, materi ceramah yang disampaikan oleh KH Fikri Haikal Zaenudin MZ ini cukup mengena hati para peserta pengajain, terlebih cara penyampainnya cukup rilek dan humor.
“Saya senang dengan humornya beliau. Insya Allah di kesempatan lain, kami bisa mengundang beliau lagi dengan materi yang berbeda dan waktu yang lebih panjang,”harapnya.(SPW)