Suasana Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Villa Onengan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.(Foto:TM/Hasna)

SEMARANG(TERASMEDIA.ID)– Untuk mencegah stunting, Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja, terus digalakkan oleh Badan Keluarga Berencana Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).

Kali ini sasaran ratusan warga tiga desa yaitu Desa Sraten, Gedangan, dan Kalibeji, yang berlangsung di Villa Onengan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa pagi (28/5/2024) mulai pukul 9.00 sampai selesai.

Hadir narasumber anggota DPR-RI Komisi IX, Tuti Nusandari Rosdiono, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk & Keluarga Sejahtera DP3AKB Kabupaten Semarang Ganti Sumiati, dan dari BKKBN Propinsi Jawa Tengah, Suwarno.

Anggota DPR-RI Tuti Nusandari Rosdiono, dalam kesempatan tersebut menyapa para peserta secara virtual. Tuti berpesan, untuk semua peserta harus rajin olahraga, minimal 15 menit setiap hari. Dengan berolahraga, badan menjadi segar dan fit, sehingga bisa mengurus keluarga dan bekerja dengan baik.

“Dengan olahraga ini, kita menabung kesehatan nggih bapak-ibu semua? Karena modal utama kita adalah kesehatan. Untuk apa kita mempunyai banyak uang, tapi kita tidak sehat,” kata Tuti menyemangati.

Berolahraga, badan sehat, dan mencegah stunting itu erat sekali hubungannya. Badan sehat, tambah Tuti, bagi ibu yang mempunyai bayi, bisa menyusui dengan maksimal.

Badan kalau sehat, bugar, terutama bagi ibu yang baru melahirkan, bisa menghasilkan ASI berlimpah.

“ASI itu makanan terbaik bagi bayi, termurah, terhigienis, termudah, pokoknya jangan sampai tidak memberi ASI pada bayi,” kata Tuti.

Bila ASI tidak keluar karena faktor kelelahan atau stress, sebaiknya para ibu tidak mudah menyerah, dengan mengganti dengan susu formula (sufor).

“Kita istirahat yang cukup, konsumsi kacang hijau dan daun katuk, nanti bangun tidur produksi ASI lancar kembali,” ujar Tuti.

Narasumber dari Dinas P3AKB Kabupaten Semarang, Ganti Sumiati, menekankan jangan sampai remaja dan ibu hamil menderita anemia atau kekurangan sel darah merah.

Untuk menanggulanginya, para remaja dan ibu hamil harus cukup asupan gizi dan zat besinya. Zat besi bisa diperoleh dari bayam, kacang merah, brokoli, daging, tahu, ikan laut, coklat, dan lain-lain.

“Untuk para remaja, jangan sering konsumsi makanan instan atau junkfood. Makanan kekinian itu sangat menarik secara tampilan, tapi untuk kandungan gizi dan proteinnya perlu hati-hati kita,” kata Ganti.

Untuk ibu hamil, bila mendapatkan pil tambah darah, harus dikonsumsi sesuai anjuran tim medis. Meski baunya mungkin tidak enak untuk bumil, tetap diusahakan untuk dikonsumsi.

Sementara narasumber dari BKKBN Jateng, Suwarno, capaian penurunan stunting untuk Jateng, perlu terus didorong.

Masyarakat harus mengubah pola pikir dan mengubah pola hidup yang sehat. Pikiran para orangtua jangan sampai stress, agar bisa merawat anak-anaknya dengan baik, sehingga anak tumbuh cerdas dan sehat.

“Sesuai program pemerintah, Indonesia akan menyambut Tahun Emas dengan bonus demografi pada tahun 2045.

“Kita siapkan generasi muda kita, dari sekarang. Selain memberi asupan gizi dan protein pada seribu hari pertama kehidupan (HPK), para orangtua juga harus memberi kasih sayang,” kata Suwarno.

Dalam kesempatan tersebut, panitia membagikan doorprize menarik untuk para peserta. Ada voucher belanja, setrika, magicom, kompor gas, dan lain-lain. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini