SUKOHARJO, TERASMEDIA.ID – Pasca ditutupnya Pabrik Sritex per tanggal 1 Maret 2025 lalu, kini sudah ada tiga investor yang berminat menyewa pabrik tersebut.
Demikian dijelaskan Kurator Pabrik Sritex, Denny Ardiansyah, saat menggelar jumpa pers di dalam area pabrik, Rabu petang (5/3/2025).
Tiga investor tersebut masih berasal dari Pulau Jawa, yang kemungkinan besar juga menjalankan usaha pertekstilan.
“Ada yang dari Jakarta, Jawa Timur juga ada, dan satu lagi saya lupa. Ada tiga investor yang berminat menyewa aset Sritex,” jelas Denny.
Meski ada yang berminat, namun tim kurator tidak bisa serta merta memberi keputusan.
Masih ada proses penilaian dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), yang mempunyai kewenangan menilai nilai wajar sewa aset.
Tim Kurator bekerja untuk mengelola, mengurus, dan menyelesaikan pemberesan aset Sritex, tambah Denny.
“Nah, terkait tugas utama Tim Kurator, maka kami akan mempekerjakan kembali ratusan karyawan untuk perawatan mesin perusahaan dan menjaga nilai Harta Pailit,” kata Denny.
Karyawan yang dipekerjakan kembali ada di PT Sinar Pantja Djaja (23 karyawan), di PT Bitratex (33 karyawan), di Primayudha (35 karyawan), dan di Sritex ada 155 karyawan.
Para karyawan ini, lanjut Denny, akan digaji oleh Tim Kurator.
Saat dikonfirmasi mengenai apakah karyawan yang sudah di PHK bisa bekerja kembali, bila Sritex dijalankan oleh investor? Denny dengan tegas menjawab, bukan kewenangan Tim Kurator untuk memastikan hal tersebut.
“Ya, nanti tergantung investornya, apakah mau mempekerjakan kembali atau tidak. Yang jelas, kami selaku Tim Kurator tidak pernah menjanjikan harapan tersebut,” ujar Denny.
Selama masa pemberesan ini, Tim Kurator sudah membayarkan uang gaji beserta hak-hak lainnya seperti sisa cuti, dan uang lembur yang belum dibayarkan.
“Kami belum menghitung secara keseluruhan, yang jelas sangat banyak,” pungkas Denny.
(Hasna)