KLATEN, TERASMEDIA.ID– Guna mengoptimalkan penyerapan gabah, Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah memanfaatkan lahan tidur di berbagai wilayah.

Salah satunya di Desa Gunting, Kecamatan Wonosari, Klaten. Di desa ini, sebanyak 30 hektar lahan tidur dioptimalkan.

Demikian dijelaskan Akhmad Kholisun, Plh Pemimpin Wilayah Jawa Tengah, yang hadir dalam kegiatan panen raya di Desa Gunting, Kamis (24/4/2025).

Program ini, lanjut Kholisun, dalam rangka mensukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Lahan tidur ini merupakan lahan milik petani lokal yang disewa oleh Perum Bulog sebagai etalase penerapan smart farming berbasis teknologi dan mekanisasi pertanian,” jelas Kholisun.

Menggandeng petani penggarap lokal yang didampingi PT Agri Sparta Indonesia, Perum Bulog menyulap lahan tidur menjadi lahan produktif untuk memantik antusias masyarakat turun ke sawah guna menciptakan lumbung padi lokal sebagai penyangga swasembada pangan.

“Pengerjaan lahan garapan ini telah dimulai dari bulan Desember tahun lalu dan memasuki waktu panen di April ini. Berdasarkan hasil monitoring budidaya yang rutin dilaksanakan, hasil produksi dari lahan ini diperkirakan mencapai 180 ton dengan produktivitas kurang lebih 6 ton per hektare,” ungkap Kholisun.

Penyerapan hasil panen secara langsung dilakukan oleh Tim Jemput Gabah Perum Bulog Cabang Surakarta. Gabah ini nantinya akan diolah dan diproses menjadi beras cadangan pemerintah di Sentra Penggilingan Padi milik Perum Bulog yang ada di Sragen.

“Sinergitas dari hulu mulai budidaya oleh PMO Mitra Tani, sedang untuk penyerapan hasil panen oleh Tim Jemput Gabah Bulog Surakarta dan pengolahan menjadi beras oleh Sentra Penggilingan Padi Sragen. Sinergitas ini merupakan wujud nyata keseriusan Perum Bulog dalam menunaikan penugasan Pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan melalui optimalisasi lahan tidur,” terang Kholisun.

Sampai saat ini, Perum Bulog Cabang Surakarta telah mampu menyerap hasil produksi gabah sebanyak 15.171 ton atau 150,5% dari total target 2025 sebesar 10.078 ton. Gabah dibeli langsung dari petani lokal dengan harga Rp 6.500, sesuai HPP yang telah di tetapakan Pemerintah.

Para petani lokal sangat senang dan antusias bahwasanya hasil panen mereka dapat diserap langsung oleh Bulog dengan harga cukup tinggi.

Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah terdiri dari 4 Cabang yakni Surakarta, Semarang, Pati dan Tegal tersebut, akan bergerak cepat melakukan penyerapan hasil panen petani sampai berakhirnya masa panen nanti.

Suroso, salah seorang petani di Klaten, mengaku senang hasil panennya kali ini terjual dengan harga tinggi.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini