Aris Supriyanto, S.Tr.Kes dengan sang istri Sri Dwiyandari, S.Tr.Kes., di sela- sela acara wisuda.(FOTO:TM/ WR)

BANYUMAS(TERASMEDIA.ID)-Ada yang menarik pada acara wisuda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ke- 69.

Dari 1.805 wisudawan dan wisudawati, terdapat pasangan suami-istri yang berhasil wisuda bersama. Mereka adalah Aris Supriyanto, S.Tr.Kes dengan sang istri Sri Dwiyandari, S.Tr.Kes yang berhasil wisuda bersamaan.

Mereka diketahui lulus bersama pada Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Alih Jenjang pada wisuda Magister, Sarjana, dan Ahli Madya ke-69 periode September Tahun Akademik 2022-2023, Sabtu (24/09/2022) di Auditorium Ukhuwah Islamiah kampus tersebut.

Aris Supriyanto, mengaku sudah dari tahun 2021 dia bersama istrinya menempuh Program Studi D4 TLM Alih Jenjang di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMP.

Mereka berdua menyadari hal itu akan menyita waktu dan tenaga karena sehari-hari bekerja di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dan Istri bekerja di UPTD Puskesmas Sigaluh 1 Banjarnegara. Hanya saja, menempuh pendidikan bersama membuat mereka saling mendukung satu sama lain, khususnya dalam menyelesaikan pendidikannya itu.

Meskipun masih dalam suasana pandemi, tidak menyurutkan semangat Aris Supriyanto dan pasangannya Sri Dwiyandari untuk tetap menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa dengan penuh semangat.

“Alhamdulillah, meskipun kuliah masih dalam suasana pandemi, kami terus semangat, bahkan bisa kuliah bareng buka laptop berdampingan dan yang jelas bisa diskusi dan mengerjakan tugas bareng istri,” kata Aris Supriyanto.

Aris menceritakan, disaat harus kuliah atau praktek di kampus, ia harus berangkat habis subuh berdua dan pulang malem juga berdua.

“Apalagi saat mengerjakan tugas akhir yang paling berkesan harus bolak balik dan izin ke kantor dan pulang malam mengejar revisian dan lembur tiap malam berdua menyelesaikan tugas,” ceritanya.

Menurutnya, kuliah berdua terasa lebih ringan karena semua beban bisa diatasi berdua. Bahkan tidak jarang membuat iri bagi temen-teman seangkatan.

“Kebersamaan selalu terjaga karena kemanapun selalu berdua. Disini kami saling menunggu disaat tugas ada yang belum selesai pasti diselesaikan bareng. Kami tidak pernah meninggalkan salah satu. Kami selalu berdua, di mana di situ ada saya disampingnya mesti ada istri saya,” ujarnya.

Sementara itu Sri Dwiyandari, S.Tr.Kes mengatakan, paling berkesan yakni saat menyelesaikan tugas akhir.

“Ini perjuangan yang luar biasa. Kami tidak pernah meninggalkan salah satu. Saling membantu. Setiap hari kami harus pulang pergi Banjarnegara – Purwokerto kadang sampai malam tidur di pinggir jalan untuk menghilangkan rasa kantuk sesaat dan melanjutkan perjalanan sampai rumah. Kami lalui Bersama,” papar Sri Dwiyandari.(WR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini