KENDAL(TERASMEDIA.ID)-PT Terryham Proplas Indonesia menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penguatan Industri Hilir
di Kabupaten Kendal dan ” Kendal Sebagai Sentra Kawasan Industrialisasi di Jawa Tengah” di ruang Abdi Praja Setda Kendal, Kamis(09/06/2021).

Di tengah- tengah acara FGD ini, PT.Terryham Proplas Indonesia juga melakukan MoU dengan tiga perguruan tinggi yaitu
UNDIP Semarang, UNRAM Nusa Tenggara Barat (NTB) dan
UNISSULA Semarang.

Hadir dalam acara ini, Direktur Industri Kimia Hilir & Farmasi Ditjen IKFT Kemenperin Muhammad Taufik, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun, Dandim Kendal Letkol Inf Iman Widhiarto, kalangan akademisi dari Undip, Unissula dan Universitas Mataram(NTB), puluhan pelaku industri serta UMKM Kendal.

FGD ini dipandu oleh Direktur PT Terryham Proplas Indonesia (Produsen Kends UPVC), Syamsunar.

Bupati Kendal Dico M Ganinduto dalam sambutanya, mengatakan, sudah banyak industri yang berdiri di wilayah Kabupaten Kendal termasuk pabrik baja di Kecamatan Patebon.

Selain itu sejumlah pabrik yang sudah berdiri Kawasan Industri Kendal (KIK) yang memiliki luas sekitar 1000 hektar. Kedepan pihaknya akan memperluas kawasan KIK untuk menampung lalu lintas industri yang berproduksi di kawasan tersebut.  

“Kami melihat prospek pengembangan perindustrian di Kabupaten Kendal sangat bagus. Ditambah, sekarang sudah ada puluhan negara yang siap berinvestasi seperti Jepang, Vietnam, China, Malaysia, Singapura, Korea, Philipina dan tentunya Indonesia sendiri,” kata Bupati Kendal Dico M Ganinduto.

Direktur Kimia Hilir & Farmasi, Ditjen IKFT Kementerian Perindustrian RI, Muhammad Taufiq, mengatakan bahwa, berteknologi itu bukan berkeinginan, tapi butuh.

“Butuh itu kita konversikan jadi nilai tambah. Jangan teknologi digunakan oleh orang- orang yang malah menjadi kontra produktif. Dan ini juga harus ada edukasi. Edukasi yang paling baik itu ada di rumah,” kata Taufik.

Menurut Taufik, karena kita sudah masuk dalam era 4.0, paling tidak Kabupaten Kendal menjadi kota percontohan di Jawa Tengah, bagaimana teknologi itu mempunyai peran besar terhadap ekonomi.

“Teknologi mempunyai peran sosial ekonomi, bahkan nanti bisa dijadikan alat untuk memperkuat daya saing,”ujarnya

Sementara itu, perwakilan akademisi dari UNRAM NTB, Dr Chairil mengatakan, kemajuan industri sangat erat hubungannya dengan kemampuan masyarakat pelaku ekomomi dalam memanfaatkan informasi teknologi.

Jika salah satu indikator Kementerian Perindustrian tentang kemajaun industri harus berbasis informasi teknologi, dirinya meminta sosialisasi tentang penggunaan sistem infornasi berbasis teknologi, juga harus menjadi fokus utama pada kementerian atau pihak terkait.

“Karena realitas di daerah kami, masih banyak masyarakat pelaku ekomomi yang belum maksimal memanfaatkan informasi teknologi sebagaimana dikehendaki kementerian perindustrian,” kata Dr. Chairil. (Likwi).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini