KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Bupati Kendal Dico M Ganinduto, melepas peserta “Lari Amal(Charity Run) Satu Kata Peduli” di halaman salah satu Cafe Kopi yang ada di jalan raya Jambearum Patebon, Jumat(04/03/2022) malam.
Lari Amal ini, diselenggarakan oleh sebuah perkumpulan dari penggemar dan komunitas olahraga lari yang ada di wilayah Kabupaten Kendal- Semarang dan sekitarnya.
“Atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kendal, kami selenggarakan kegiatan Lari Amal ini. Dan kebetulan, kami juga memang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan terutama anak- anak berkebutuhan khusus yang ada di Kabupaten Kendal,”kata Ketua Panitia Penyelenggara Lari Amal, Marseli Linawati.
Menurut Marseli Linawati, misi dari kegiatan dengan tagline “Satu Kata Peduli” ini adalah mencari donasi bagi sekolah- sekolah inklusi yang ada di Kabupaten Kendal.
“Sekolah inklusi ini sebetulnya sudah diinisiasi oleh Pemkab. Kendal, tapi masih membutuhkan dukungan guna pengembangan atau memperbanyak sekolah- sekolah inklusi yang ada di Kabupaten Kendal,”ujar Lina.
Lina mengaku, pada acara Lari Amal malam ini, diikuti oleh 75 pelari dari sejumlah wilayah yang ada di Indonesia, seperti Jabotabek, Bandung, Bali, Makasar, Palembang, dan 17 kota lain.
“Mereka datang berlari ke Kendal sejauh 85 kilo meter, sekaligus menggalang donasi bagi sekolah- sekolah inklusi. Hingga sekarang ini, dana sudah terkumpul sekitar Rp 205 juta dan donasi masih dibuka hingga 31 Maret 2022 mendatang,” ucap Lina.
Karena merupakan konsep Lari Amal, lanjut Lina, Lari Amal ini tidak merebutkan kejuaraan. Bahkan mereka datang jauh- jauh ke Kendal juga atas biaya sendiri.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto, yang dimintai keterangan terkait pelaksanaan Lari Amal ini, mengaku senang dan mensuport kegiatan lari yang bertajuk “Satu Kata Peduli”ini.
“Karena selain bisa mempromosikan pariwisata dan kuliner yang ada di Kabupaten Kendal, juga karena kegiatan ini melakukan penggalangan dana bagi sekolah-sekolah inklusi,”kata Bupati Kendal Dico M Ganinduto.
Dico berharap, semoga ke depan kegiatan- kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan lebih baik lagi, sehingga sekolah inklusi yang ada di Kabupaten terus maju dan berkembang.(Likwi)