SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)– Ada berbagai cara untuk memberi masukan atau mengkritik para pemimpin daerah. Mengambil momentum Pilkada Pemilihan bupati dan wakil bupati Sukoharjo 2024, sejumlah pelaku seni di kota Makmur mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo, Selasa (14/5/2024).
Tiga orang pelaku seni ini, yakni Bimo Kokor Wijanarko , Jhonodi, dan Bambang Hermanto. Mereka menamakan dirinya Parlemen Jalanan. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Ketua KPU Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo.
Setelah berdialog sekitar 30 menit di dalam kantor KPU, ketiganya dimintai tanggapan oleh sejumlah wartawan, terkait tujuannya mendatangi kantor KPU tersebut.
Dijelaskan Bimo Kokor Wijanarko yang biasa disapa Kokor, bahwa mereka sebetulnya ingin mendaftarkan calon bupati dan wakil bupati Sukoharjo, melalui jalur perseorangan.
Namun karena kurangnya informasi yang mereka terima, ternyata pendaftaran jalur perseorangan sudah ditutup pada Minggu 12 Mei 2024 pukul 23.59 WIB.
Kokor menjelaskan, Parlemen Jalanan sudah mengusung dirinya, Bimo Kokor Wijanarko berpasangan dengan Jhonodi, bila disingkat Karjo.
“Mendaftarkan cabup-cawabup itu kan hak setiap orang. Namun KPU juga mempunyai mekanisme dan jadwal yang sudah diatur jauh-jauh hari. Kami datang terlambat,” jelas Kokor, pensiunan ASN tersebut.
Meski kecewa, Kokor dan kawan-kawan mengambil hikmah dari keterlambatan mereka dalam mendaftar ini.
Parlemen Jalanan ini mengajak kepada semua pihak yang ingin mendaftar cabup-cawabup Sukoharjo jalur perseorangan, harus mempersiapkan diri sejak sekarang untuk periode selanjutnya.
“Syarat untuk mendaftar melalui jalur perseorangan itu sangat berat, harus mempunyai dukungan dari masyarakat sebanyak 53.000 lebih yang dibuktikan dengan foto copy ktp,” ucap Presiden Muresko ini.
Saat ditanya, apakah Karjo sudah mempunyai program, saat berniat mencalonkan diri?
Dengan penuh semangat, Kokor mengaku sudah menyusun program yang humanis, bila kelak dirinya terpilih menjadi bupati entah tahun berapa.
“Program kami tidak muluk-muluk, tetap membumi. Yaitu, difabel berat dibiayai negara, akan kami bangun gedung kesenian dan olahraga untuk kegiatan positip atau ajang kompetisi para pemuda tingkat nasional, Sukoharjo menjadi kota terbersih setidaknya se- Jawa Tengah, bantuan setiap RW sebanyak Rp 100 juta. Dan kami akan mengadakan kegiatan berskala nasional, agar Sukoharjo benar-benar berkelas,” ujar Kokor.
Parlemen Jalanan sekaligus memberi masukan untuk para pemimpin, agar program yang dilakukan benar-benar menyentuh kalangan masyarakat, jalan halus sampai tingkat kampung.
Sementara Ketua KPU Sukoharjo, membenarkan kalau ada sejumlah tokoh berkonsultasi di kantor KPU. (Hasna)