PURBALINGGA(TERASMEDIA.ID)– Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Purbalingga, Suroto menyampaikan bahwa pihaknya akan mengefektifkan usaha-usaha untuk penguatan terkait kerusakan sumber daya air yang masif, di Kabupaten Purbalingga.

“Kami menyambut baik ide dan gagasan bagaimana kita mengefektifkan usaha-usaha untuk memperkuat dan meningkatan kualitas air baku. Dimana kita seluruhnya berkepentingan dalam hal ketersediaannya baik secara kualitas maupun secara kuantitas,” kata Suroto, Kamis(30/5/ 2024).

Menurut Suroto, tidak bisa dipungkiri bahwa sampai hari ini, kerusakan sumber daya air masih sangat masif yang jika dibiarkan tentu akan merugikan, bukan hanya anak cucu namun juga generasi mendatang.

Karena itu, Pemkab Purbalingga telah menempuh kebijakan yaitu menggandeng berbagai pihak secara berkesinambungan untuk menjaga pemanfaatan air.

“Kebijakan yang sudah ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga adalah, upaya secara berkelanjutan dengan menggandeng seluruh pihak para pengguna air baik di bidang pertanian maupun peternakan,”ujar Suroto.

Selain itu, lanjut Suroto, juga penggunaan air permukaan seperti untuk wisata PDAM untuk sumber air minum dan lain sebagainya secara terpadu bersama-sama bagaimana serius agar upaya ini secara nyata terwujud dan produktif setiap tahun.

Suroto memberi contoh Obyek Wisata Owabong yang menggunakan mata air secara terus menerus melakukan reboisasi di tanah-tanah yang dikuasai oleh perusahaan milik Pemkab Purbalingga itu.

“Owabong sudah secara kontinyu juga melaksanakan upaya reboisasi di tanah-tanah milik pihak Owabong termasuk mendorong masyarakat juga untuk menanam bantuan-bantuan bibit,”ucap Suroto.

Terkait konservasi sumber daya air, Suroto berharap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Perum Perhutani agar selektif melakukan program Kehutanan Sosial

Suroto juga meminta kepada pemerintah pusat yakni Kementerian lingkungan hidup maupun Perum Perhutani agar lebih selektif dalam melaksanakan program kehutanan sosial dimana terhadap lahan-lahan areal yang memang memiliki kemiringan tertentu.

Sementara itu, Plt Direktur Perumda Owabong Eko Susilo menyadari betul bahwa Owabong sebagai obyek wisata air juga turut serta dalam upaya-upaya pelestarian dan lingkungan hidup.

“Sebagai objek wisata air yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga itu menggunakan air itu sebagai sarana wisatanya. Namun demikian kita kurang lebih sudah berusia 18 tahun eksis, sementara ini praktis baru digunakan untuk permainan-permainan saja,” kata Eko Susilo.

Eko Susilomenyampaikan, pada tahun 2024 ini, obyek wisata milik Pemkab Purbalingga dalam konservasi sumber daya air akan menambah kegiatan wisata edukasi terkait pemahaman mengenai daya rusak air dan pemanfaatan sumber daya air.
Caranya, dengan memberikan satu bibit tanaman kepada pengunjung untuk ditanam di halaman rumah mereka masing-masing.

” Ke depan kami akan lakukan edukasi yang lebih konkret, lebih nyata lagi yaitu dengan adanya wisatawan yang berkunjung ke Owabong itu. Insya Allah kami akan koordinasi memberikan bibit, baik itu buah atau bibit tanaman konservasi yang nantinya akan dilombakan dengan cara masyarakat yang datang atau pengunjung yang datang dan setelah pulang mereka boleh memilih tanaman buah atau tanaman konservasi untuk ditanam di rumah,” jelas Eko Susilo.

Eko Susilo menambahkan, pihaknya bersyukur sudah tidak ada lagi sampah di sekitar obyek wisata air Owabong. Bahkan, air yang digunakan untuk MCK itu juga dapat digunakan untuk energi listrik dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

“Insyaallah nanti pengunjung Owabong bisa menikmati air minum Owabong yang bisa langsung diminum di lokasi ini,” jelasnya.(BR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini