Petugas Kesehatan sedang mengecek kondisi kambing milik Setya Ibnu.(Foto:TM/ Hasna)

SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)– Menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 2024, berbagai pihak sudah mulai persiapan, diantaranya, penjualan hewan qurban.

Untuk mempermudah warga mencari hewan qurban, peternak milenial muda Sukoharjo, mengadakan bazar kambing domba.

Bazar berlangsung di lahan parkir wisata Kidoland milik Setya Lembu Multifarm Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Mulai hari Sabtu (18/5/2024) bazar sudah dibuka, sampai h-1 Hari Raya Idul Adha.

Menurut Setya Ibnu, pemilik Setya Lembu Multifarm sekaligus penyedia lokasi, bazar ini tercetus dari keresahan peternak milenial yang sering berkeliling kandang peternak.

Beberapa peternak merasa kesulitan saat harus menjual kambing dengan harga yang tidak sesuai atau masih murah.

“Membudidayakannya lama tapi saat dijual, harganya tidak sesuai. Untuk mengatasi keluhan semacam itu, akhirnya tercetus ide membuka bazar hewan qurban berkualitas ini,” kata Setya Ibnu, saat ditemui di lokasi bazar.

Ibnu menjelaskan, hewan qurban yang dijual di bazar ini, memang benar-benar berkualitas. Dari segi pemberian pakan dan kesehatan, dipantau secara berkala oleh Dinas.

Ada 10 peternak muda milenial yang ikut bazar ini. Kandang komunal ini bisa menampung 200 ekor kambing. Namun bila peminatnya banyak, bisa disiapkan lokasi lagi.

Dengan adanya bazar hewan qurban ini, akan mempermudah para pembeli memilih sesuai budget dan keinginan.

Di bazar ini menyediakan kambing domba dengan jenis domba dorper, domba awassi, domba garut, domba texel, dan lain-lain, dengan harga bervariasi. Saat pembukaan, ada domba paling mahal seharga Rp 6 juta.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno sangat mengapresiasi adanya bazar hewan qurban berkualitas ini.

Bentuk apresiasi langsung ia lakukan dengan mendatangi langsung lokasi bazar bersama tim kesehatan.

Tim kesehatan melakukan pengawasan secara fisiologis dan memberikan obat cacing, vitamin, dan disinfektan.

“Bazar hewan qurban berkualitas ini sangat menguntungkan masyarakat. Mereka yang biasanya membeli hewan qurban di peternakan atau di pinggir jalan, kini bisa mendatangi lokasi bazar. Hewan qurban di sini kami jamin kesehatannya,” jelas Bagas.

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, juga akan melakukan pengawasan ketat lalulintas hewan yang keluar masuk pasar.

Tim kesehatan selalu memeriksa hewan qurban di pintu masuk pasar. Bila tim menemukan gangguan kesehatan, hewan baik itu sapi maupun kambing, tidak boleh masuk. Hal ini dilakukan agar tidak ada penularan pada hewan sehat lainnya.

Bagas menambahkan, tahun ini dipastikan kebutuhan hewan qurban meningkat di tengah masyarakat. Sebagai perbandingan, Bagas menyebutkan, tahun lalu kebutuhan sapi 20.000 ekor belum termasuk kambing.

“Tahun ini kami prediksikan naik jumlah kebutuhannya dibanding tahun lalu. Meskipun harga sapi naik antara Rp500.000 – Rp 1 juta per ekor, namun kesadaran masyarakat berqurban untuk tahun ini juga meningkat,” ujar Bagas.

Dirinya juga menegaskan, masyarakat Sukoharjo khususnya, tidak perlu resah adanya penyakit pada hewan. Kasus gejala antrax maupun PMK (penyakit mulut dan kuku) tidak ditemukan di Sukoharjo. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini