DEMAK(TERASMEDIA.ID)– Ribuan masyarakat Kabupaten Demak dan sekitarnya antusias menyaksikan iring-iringan Tumpeng Songo dan 90 gunungan hasil bumi yang diarak dari Pendopo Kabupaten menuju Masjid Agung Demak, Minggu (16/6/2024) malam.
Masyarakat rela menunggu berjam-jam dan berdesak- desakan untuk melihat secara langsung prosesi iring-iringan acara ini.
Bupati Demak dr. Hj. Eisti’anah bersama pejabat Forkopimda berjalan dari Pendopo Kabupaten menuju Masjid Agung Demak yang diikuti oleh rombongan yang Tumpeng Songo yang digotong oleh pemuda dengan mengenakan pakaian warna coklat bergaris hitam seperti halnya yang dipakai Sunan Kalijaga.
Sedangkan 90 gunungan tersebut di gotong oleh ratusan Banser. Sebelum gunungan hasil bumi dibagikan kepada masyarakat, Bupati Demak dr. Hj. Eisti’anah menyerahkan kepada Takmir Masjid Agung Demak.
Iring-iringan tumpeng songo dan 90 gunungan hasil bumi merupakan puncak acara dari Tradisi Grebeg Besar Demak 1445 H.
Diketahui, isi yang ada pada gunungan hasil bumi tersebut meliputi, kacang panjang, terong, jagung, wortel, lombok, cabai, sawi dan nanas.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Endah Cahyarini mengatakan, bahwa acara iring-iringan Tumpeng Songo beserta 90 gunungan hasil bumi ini, adalah tradisi Kabupaten Demak yang digelar setiap tahun sekali pada saat menjelang malam Idul Adha.
“Malam hari ini ada kegiatan iring-iringan tumpeng sembilan yang melambangkan walisongo. Tahun ini kita lakukan merupakan sebuah inovasi baru yakni menambah 90 gunungan hasil bumi. Sehingga berjumlah 99 gunungan yang melambangkan Asmaul Husna,” kata Endah Cahyarini.
Menurut Endah, dengan adanya inovasi baru di tahun ini, dapat menarik anstusias masyarakat untuk datang secara langsung guna mendapat keberkabahan.
“Dengan lebih banyaknya gunungan ini, maka masyarakat akan bisa mendapatkan hasil bumi untuk dibawa pulang kerumah, baik untuk dimasak maupun disimpan. Masyarakat mempercayainya untuk bisa mendapat berkah,”ujar Endah.
Endah menilai, tradisi iring-iringan ini lebih ramai dibanding tahun sebelumnya, karena tahun sebelumnya hanya tumpeng songo, sedangkan tahun ini ada tambahan yakni 90 gunungan hasil bumi.
“Kita melihat ini lebih ramai daripada sebelumnya, karena kita sudah mensosialisasikan dan mengumumkan akan ada gunungan 90 yang menarik warga untuk mendapatkan barokah,”ucap Endah.
Terkait dengan proses pembagian tumpeng dan gunungan tersebut kepada masyarakat, Endah mengatakan akan dilakukan secara tertib.
“Pembagianya akan dilakukan secara tertib, antri dan dibagikan oleh petugas,” tegas Endah.
Endah juga mengaku, bahwa iring-iringan gunungan tersebut juga dicatatkan ke Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
“Selain itu juga iring-iringan gunungan ini juga kita catatkan ke MURI Dunia sebagai iring-iringan gunungan terbanyak,”pungkasnya.(VID)