SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Tiga rumah di Desa Jekani, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, ludes terbakar setelah dilalap si jago merah, sekitar pukul 23.00 WIB pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kapolsek Mondokan AKP Sukarno, mengatakan, penyebab kebakaran tersebut diduga kuat akibat korsleting arus pendek listrik dari kabel di salah satu rumah yang terbakar.
Kebakaran tersebut meluluhlantakkan tiga rumah Gandok Limas Jawa yang terbuat dari kayu dan bambu, serta menyebabkan kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, meskipun penghuni rumah, Suminem, harus dievakuasi oleh warga setempat.
Kapolsek juga menjelaskan bahwa upaya pemadaman dilakukan dengan cepat oleh warga dan tim pemadam kebakaran yang mengerahkan tiga unit mobil damkar.
“Meskipun api berhasil dipadamkan sekitar satu jam setelah kejadian, rumah-rumah tersebut sudah habis terbakar,”kata Kapolsek, Senin(19/8/2024).
Menurut Kapolsek, proses pemadaman kebakaran yang melanda tiga rumah di Desa Jekani tersebut mengalami kendala serius akibat sulitnya mendapatkan air.
Ketika kebakaran terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, warga dan petugas pemadam kebakaran menghadapi tantangan besar karena sumber air yang terbatas di sekitar lokasi kejadian.
Menurut saksi dan laporan dari Kapolsek Mondokan, warga setempat sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, termasuk menggunakan mesin pompa air.
Namun, keterbatasan air menghambat upaya pemadaman, sehingga api dengan cepat membesar dan menghanguskan tiga unit rumah yang terbuat dari kayu dan bambu tersebut.
“Proses pemadaman ini mengalami kendala yaitu sulitnya mendapatkan air karena musim kemarau. Kesulitan air ini menambah parahnya situasi, sehingga meskipun tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, mereka masih menghadapi kesulitan dalam mengendalikan api. Akibatnya, ketiga rumah tersebut rata dengan tanaah,” jelas Kapolsek.
Kapolsek menandaskan bahwa, insiden kebakaran kali ini kembali mengingatkan pentingnya akses dan ketersediaan sumber air yang memadai di kawasan pemukiman untuk mengantisipasi situasi darurat seperti kebakaran.(Humas)