SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa (PN), Nabil Haroen, sangat menyayangkan tindakan represif Polri, terhadap anggota Pagar Nusa yang tengah mengikuti kegiatan .

Tindak represif itu terlihat dari unggahan video yang sempat viral beberapa hari lalu.

Di video yang beredar di sejumlah medsos, terlihat aksi represif sejumlah oknum kepolisian dari Polres Sukoharjo pada anggota Pagar Nusa, yang beredar di sejumlah media sosial.

Dalam video tersebut, nampak aparat kepolisian mengejar pengendara motor dan memukuli, juga menyemprotkan gas air mata.

Peristiwa tersebut dialami sejumlah anggota Pagar Nusa Sukoharjo yang hendak melakukan pembaiatan dan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Padepokan Pagar Nusa Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Sabtu-Minggu (7-8/9/2024) lalu.

Nabil Haroen menyatakan sikap, akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum, mengawal dan meminta pertanggungjawaban secara hukum. Dirinya tidak gentar, meskipun pelakunya adalah aparat juga.

“Ada beberapa hal yang membuat kami melanjutkan peristiwa ini ke jalur hukum, yakni aksi represif aparat kepolisian yang menurut kami berlebihan, dugaan adanya SOP yang dilanggar dan memberikan efek buruk pada perkembangan perguruan silat di Indonesia,” ungkap Gus Nabil pada wartawan, saat ditemui di Kantor PCNU Sukoharjo, Rabu (18/09/2024).

Dijelaskan Nabil Haroen yang biasa disapa Gus Nabil, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (7/9/2024) hingga Minggu (8/9/2024) subuh.

Saat itu ada kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pembaiatan 375 anggota baru Perguruan Silat Pagar Nusa, di Padepokan Pagar Nusa di Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

“Saya hadir dalam acara tersebut, antara pukul 7 hingga 11 malam, dan terpantau aman. Lalu pada malam hingga dini hari, saya mendapatkan informasi ada peristiwa tersebut melalui video,”ujar Gus Nabil.

Ketua PC Pagar Nusa Sukoharjo, Edy Rusmidi, menambahkan, aksi represif aparat terjadi sebelum kegiatan dimulai, di sekitar tempat acara. Aparat sudah membubarkan massa Pagar Nusa, bahkan mengejar anggota dan melakukan pemukulan.

“Dari bukti rekaman video, anggota Pagar Nusa dikejar, dipukul dan diberi tembakan gas airmata. Bahkan ada juga yang diberi senjata kejut listrik. Ironisnya, anggota PN dikejar sampai masuk rumah warga,” kata Edy Rusmidi.

Edy mendata, ada sekitar 9 anggota Pagar Nusa yang mengalami luka. Dari rekaman video, juga nampak ada warga biasa yang menjadi korban.

“Kami serius akan menyelesaikan kasus ini secara hukum, akan melaporkan ke Polda Jateng, kami juga sudah berkomunikasi sambil mengumpulkan barang bukti,” ujar Gus Nabil.

Sebagai Ketua PS Pagar Nusa dan pengurus IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), Gus Nabil mengaku prihatin dengan aksi represif yang dilakukan aparat kepolisian dalam penanganan perguruan silat.

“Saya, selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, bersama seluruh jajaran kepengurusan, berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan. Pagar Nusa tidak akan pernah diam dalam memperjuangkan kebenaran. Kami akan terus berdiri tegak, menjaga marwah organisasi, dan memastikan bahwa pencak silat terus dilestarikan sebagai warisan luhur bangsa,” ungkap Gus Nabil.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini