SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)– Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pepatah ini nampaknya cocok dan relevan bila disematkan pada Bambang Riyanto, mantan Bupati Sukoharjo.
Betapa tidak, politisi dari Partai Gerindra ini seolah tak pernah lelah menapaki jalur perpolitikan tanah air. Setelah menjabat sebagai Bupati Sukoharjo dua periode (2000 – 2010), BR, begitulah panggilan akrabnya, mencoba peruntungan menuju Senayan dan berhasil periode 2014 – 2019.
Langkah yang membawa suami Titik Suprapti menjadi anggota DPR-RI ini, diikuti oleh Yoshua Sindhu Riyanto (34) putra pertama mereka, menjadi anggota DPRD Sukoharjo periode yang sama 2014 – 2019.
Di periode berikutnya 2019 – 2024, Yoshua gagal masuk gedung Dewan.
Lika-liku kehidupan, tak membuat langkah BR surut. Meski gagal melenggang lagi ke Senayan periode 2019 – 2024, namun darah sebagai politisi sejati mengalir pada ketiga anaknya.
“Awalnya kakaknya dulu, yang mau terjun ke dunia politik yaitu Mas Yoshua, lalu disusul anak ragil Mas Yudha. Yang paling susah anak tengah, Mas Yanuar, selalu bilang tidak mau saat kami tawari. Ya sudah tidak apa-apa, kami sebagai orangtua tidak memaksa,” kenang BR seusai mendampingi putranya Yoshua dilantik sebagai anggota DPRD Sukoharjo periode 2024 – 2029, Senin (9/9/2024).
Seiring berjalanya waktu, putra tengah akhirnya mau terjun di dunia politik. Kini dua putranya menjadi anggota DPRD Solo dan satunya anggota DPRD Sukoharjo.
Istrinya, Titik Suprapti sampai sekarang masih menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Sukoharjo. Sedang BR masih eksis sebagai Pembina DPC Partai Gerindra.
“Ketiga anak saya sekarang juga sebagai Ketua PAC Gerindra Grogol (Yoshua), PAC Pasar Kliwon (Yudha) dan PAC Laweyan (Yanuar),” kata BR terharu sekaligus bangga.
Pendidikan putranya, seluruhnya memiliki gelar S2 dari universitas ternama seperti UI, Undip dan UNS.
“Ilmu mereka bisa jadi bekal untuk menjalankan fungsi anggota DPRD yakni sebagai legislator, penganggaran dan pengawasan,” tegas Bambang yang biasa disapa Pak BR.
Titik Suprapti juga mendukung tiga putranya masuk dunia politik, ia percaya ketiga putranya bisa menjalankan amanah wakil rakyat dengan ikhlas dan tulus bekerja keras.
“Kami tanamkan pada anak anak kalau mau mencari uang jangan di politik menjadi anggota dewan, bekerja di tempat lain. Di sini pengabdian untuk kesejahteraan masyarakat. Kami ingatkan terus niat menjalankan amanah yang lurus,” imbuh Titik Suprapti.
Yoshua selaku putra tertua menjadi contoh bagi adik adiknya dalam memasuki dunia politik. Yakni berpolitik santun tetap melaksanakan janji politik pada konstituen pendukung.
Sebagai bungsu dan incumben berlanjut, Yudha mengaku mulai enjoy dengan jabatannya sebagai anggota legislatif.
“Sejak kecil saya dekat dengan dunia politik, saat bapak menjabat bupati saya masih usia 6 tahun. Saya melihat dan belajar bapak dan ibu menjalankan tugas negara dan politik. Dan kita ambil banyak ilmu bagaimana melayani masyarakat maupun menjalankan kehidupan politik,” kata Yudha.
Lalu anak terakhir yang bergabung dalam politik adalah Yanuar, ia mengaku cukup lama berpikir untuk memutuskan gabung dalam dunia politik.
“Saya basicnya teknik tidak mudeng politik. Saat mendapat tawaran dari bapak saya berpikir lama, sampai akhirnya saya bersedia. Ilmu teknik saya pun bisa dimanfaatkan saat menjadi anggota legislatif, selain saya tetap harus banyak belajar tentang politik sosio kemasyarakatan pada bapak, ibu dan kakak adik saya,” tegas Yanuar.
Menjaga amanah sebagai ‘keluarga politik’ punya konsekuensi yang besar, selain menjaga amanah kepercayaan masyarakat, menjalankan roda politik sebagai pengurus partai juga menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga. Salah satu kuncinya adalah komunikasi yang terus dijaga. (Hasna)