SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)– Ratusan jemaat Gereja Jemaat Kristus Indonesia-Millenium Damai (GJKI-MD) melakukan doa bersama di ruang terbuka pada Minggu (15/9/2024).
Aksi humanis ini dipimpin Pastur Ari Suksmono dan Pastur Stefanus Marsigit Sri Hartana, menempati areal tanah yang akan dibangun gereja.
Lokasinya di Desa Wirogunan, tepatnya di belakang Terminal Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Bukan tanpa alasan, ratusan jemaat ini melakukan doa bersama di ruang terbuka ini, mendesak kepada pemerintah, agar segera memberikan izin pembangunan gereja.
Proses pengajuan izin, menurut penjelasan Pastur Ari Suksmono, sudah diajukan sejak tahun 2013 ke FKUB Sukoharjo. Namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut.
Dengan adanya doa bersama ratusan jemaat ini, diharapkan pemerintah segera terketuk hatinya untuk memberikan izin.
“Kami sudah bersurat ke FKUB Sukoharjo sejak tahun 2013, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Kami sudah sangat rindu mempunyai gereja sendiri,” jelas Pastur Ari.
Ketua Pembangunan Gereja, Pastur Stefanus Marsigit Sri Hartana menambahkan, semua persyaratan sesuai keputusan bersama dua menteri, sudah terpenuhi semua.
Yaitu bukti dukungan atau izin dari warga sekitar, pihak panitia sudah mengajukan sebanyak 172 orang.
Padahal persyaratannya hanya 60 orang. Hasil verifikasi faktual dari FKUB, syarat tersebut juga sudah terpenuhi.
“Ada apa ini, kok sudah sekian lama tidak ada tindak lanjut?” tanya Stefanus.
Menurut keterangan panitia, luas tanah yang akan dibangun gereja seluas 4700 meter persegi.
Dari luas tersebut, tidak semua akan dibangun gereja, namun juga untuk membangun fasilitas pendukung lainnya.
Saat ini, tambah Pastur Ari, jumlah jemaat ada 600 orang yang berasal dari Solo Raya.
“Selama ini, kami sudah pindah tempat ibadah beberapa kali dengan menempati gedung umum. Di Solo pindah dua kali dan di Kartasura satu kali,” tambah Pastur Ari.
Salah seorang jemaat asal Karangdowo, Klaten, Sihmanto, mengaku mendukung dengan pembangunan gereja ini.
Sementara Pengurus FKUB Sukoharjo, saat dihubungi sejumlah wartawan melalui sambungan seluler, belum merespon.(Hasna)