SOLO(TERASMEDIA.ID)– Untuk mencegah resiko stunting pada anak-anak, ada 6 faktor yang harus diperhatikan. Salah satunya, pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan. Mengapa harus ASI eksklusif?

“Dengan ASI eksklusif, pencernaan bayi bisa menyerap dengan optimal.Yang paling baik adalah ASI saja atau ASI eksklusif, fungsinya sangat banyak, untuk daya tahan tubuh bayi, untuk mengoptimalkan perkembangan otak, dan lain-lain,” jelas dr Ratih Dewanti, dalam kegiatan “Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja” di Hotel Kusuma Kartikasari Jebres, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (28/9/2024).

Selain dr Ratih, hadir narasumber lainnya yaitu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Surakarta, serta Rahmad Handoyo, anggota DPR-RI Komisi IX yang hadir secara virtual menyapa sekitar 300 orang peserta sosialisasi.

Tujuh hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi resiko stunting, tambah Ratih, bila disingkat untuk mempermudah mengingat yaitu A,B,C,D,E, dan F.

Untuk huruf A yaitu Atasi anemia, Bumil memeriksakan kesehatannya minimal 6 kali, cukupi protein hewani, datangi Posyandu sampai anak usia 5 tahun, edukasi ASI eksklusif dan edukasi mencuci tangan dengan sabun, dan Faktor kebersihan lingkungan, sanitasi, air layak konsumsi, dan tidak boleh merokok dalam rumah bila ada balita.

“Cukup mudah untuk diingat nggih bapak-ibu sekalian? Mencegah stunting itu tugas kita bersama, tugas keroyokan,” kata Ratih yang saat ini menjabat Ketua Tim Kerja Lini Lapangan BKKBN Jawa Tengah.

Narasumber dari Dinas P3AP2KB Surakarta, Purwanti menambahkan, angka anak beresiko stunting di Solo masih banyak yaitu 1.563 anak. Sedang di wilayah Kecamatan Jebres, dari 6.500 anak, yang beresiko stunting sebanyak 692 anak.

Sementara data di Jawa Tengah, jelas Ratih, masih 21,06 persen. Target tahun 2024 ini turun di bawah 20 persen.

Purwanti mengingatkan, untuk calon pengantin dan ibu hamil, harus rutin mengkonsumsi tablet tambah darah.

Untuk remaja yang memasuki usia calon pengantin, setiap 5 bulan harus mengkonsumsi tablet tambah darah dan untuk ibu hamil, mengkonsumsi satu hari satu tablet.

“Mengapa remaja dan bumil harus mengkonsumsi tablet tambah darah? Karena jangan sampai terkena anemia. Untuk bumil, berbagi makanan dengan bayi yang dikandung itu, dengan darah. Kalau darah bumil kurang, kondisi bayi dalam kandungan juga terganggu,” kata Purwanti.

Sedang untuk mencukupi protein hewani pada anak, bisa mengkonfirmasi telur, lele, ikan asin, dan lain-lain.

“Dalam seribu hari pertama kehidupan (HPK) harus diperhatikan betul, jangan sampai terlena,” ujar Purwanti.

Narasumber Rahmad Handoyo yang menyapa secara virtual, mengingatkan kepada semua peserta sosialisasi, untuk menjalankan pola hidup sehat.

“Mencegah stunting itu dari hulu ke hilir, semua harus bergerak saling mengingatkan. Untuk orangtua, berilah contoh pola hidup sehat, agar ditiru anak cucu. Bila seisi keluarga sehat, stunting bisa dicegah,” kata Rahmad.

Dalam kesempatan tersebut, panitia membagikan doorprize menarik untuk para peserta. Ada setrika listrik, voucher belanja, jam dinding, sepeda gunung, dan lain-lain. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini