KENDAL, TERASMEDIA.ID-Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menghadiri acara Peresmian Penggunaan Ruang Utama Masjid Agung Kendal, yang digelar di serambi Masjid Agung setempat, Jumat(31/01/2025).

Selain Bupati, hadir pada acara ini, Wakil Bupati Kendal terpilih, Benny Karnadi, Ketua Takmir Masjid Agung Kendal, KH Asro’ie Thohir, Ketua Pembangunan Masjid Agung, Sugiono, arsitek Pembangunan Masjid Agung, Revano Satria, keluarga Dico M Ganinduto dan puluhan tamu undangan lain.

Dalam sambutannya, Dico M Ganinduto mengatakan,  bahwa di pemerintahan, biasanya anggaran untuk pembangunan terbatas.

Dengan anggaran yang terbatas ini, Pemkab jika akan menggunakan arsitek yang bagus, dimungkinkan besar biayanya tidak akan cukup.

“Kenapa pembangunan yang ada di pemerintah kabupaten saya lihat biasa- biasa saja?Karena secara anggaran, jika akan menggunakan arsitek yang bagus, dipastikan anggarannya tidak cukup, maka arsitekturnya biasa- biasa saja,” ungkap Dico.

Dico menyampaikan, bahwa pembangunan Masjid Agung Kendal ini merupakan salah satu program prioritas di masa kepemimpinannya, maka dia berharap kepada Bupati terpilih Mbak Tika dan Benny Karnadi, bisa melanjutkan pembangunan masjid ini sampai rampung 100 persen.

“Masjid Agung ini merupakan masjid tertua yang ada di Kabupaten Kendal, maka pembangunannya tetap tidak mengurangi nilai sejarah masjid itu sendiri,” ujar Dico.

Dico berharap, masjid Agung Kendal ini ke depan bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat Kendal, bukan hanya untuk tempat ibadah dan kegiatan sosial, namun juga kegiatan pendidikan.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung Kendal, Sugiono mengatakan, pembangunan masjid Agung Kendal dilakukan pada 25 Desember 2022 lalu, artinya sekarang sudah dua tahun satu bulan dan sudah selesai pembangunannya sekitar 60 persen dari rencana awal.

Pembangunan masjid ini, telah menghabiskan anggaran sebanyak Rp 35, 218 miliar yang terdiri dari APBD Rp 20 miliar dan dari Yayasan Masjid Agung Kendal sebesar Rp 10 miliar.

Selain itu, juga sumbangan dari masyarakat berupa uang Rp 1, 8 miliar, material dan lain sebagainya Rp 2 miliar, alat berat seperti bego, molen dan lain- lain sebesar Rp 146 juta.

Selain itu, juga material berasal dari bongkaran besi dan lain- lain sebesar Rp 807 juta, sehingga hingga saat ini sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 35 miliar.

“Masih dibutuhkan lagi anggaran sebanyak Rp 25 miliar. Maka kami berharap bantuan dari masyarakat dan pemerintah daerah serta pengusaha untuk mensupport anggaran tersebut, sehingga di akhir tahun 2025 ini, bisa terselesaikan 100 persen,” harapnya.(SPW)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini