SEMARANG,TERASMEDIA.ID – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikannya usai mendampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf pada acara sosialisasi pembentukan Sekolah Rakyat di Gedung B lantai 5 Provinsi Jawa Tengah, Rabu (12/3/2025).

“Pada prinsipnya Pemprov Jawa Tengah mendukung karena itu untuk masyarakat kita,” ujar Ahmd Luthfi.

Menurutnya, Bupati dan Wali Kota di seluruh Jawa Tengah sangat antusias dengan adanya program Sekolah Rakyat tersebut.

Beberapa di antaranya sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan sekolah berkonsep boarding school atau asrama tersebut.

“Untuk Jawa Tengah, tadi dari Bupati dan Wali Kota sudah menyiapkan lahan, ada yang lima hektare dan sebagainya. Nantinya kita akan lakukan verifikasi. Dan prinsipnya kita siap semua,” ucapnya.

Menurut Luthfi, untuk teknis baik pembangunan dan tenaga pendidik nantinya akan satu arah dengan kebijakan dari pemerintah pusat. Salah satunya ditargetkan di daerah miskin ekstrim.

“Nanti semua dari pusat, kita tunggu sosialisasi berikutnya. Memang sasarannya untuk yang miskin ekstrim,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan gagasan dari Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan. Selain itu, juga untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Kalau saya memahami sebagai upaya untuk memuliakan keluarga miskin dan menfasilitasi kebangkitan wong cililk menuju Indonesia Emas 2045 mendatang.
Atau memutus mata rantai kemiskinan lewat pendidikan yang berkelanjutan,” tuturnya.

Mensos menjelaskan, Sekolsh Rakyat berkonsep asrama dan sepenuhnya gratis mulai jenjang SD, SMP hingga SMA.

Sedangkan kurikulum yang digunakan adalah kurikulum unggulan yang dikomibinasikan dengan potensi daerah masing-masing.

“Dan akan memprioritaskan bagi warga di sekitar lokasi sekolah berdiri, dan berada di desil 1 dan 2, kalau tidak ada maka naik di desil 3 dan seterusnya. Di Jawa Tengah kami punya empat sentral yang kita gunakan untuk memulai program ini. Sentra milik kita itu di antaranya di Temanggung, Pati, Magelang dan Solo. Harapannya bisa dimulai pada tahun ajaran 2025/2026. Dan ke depan, diharapkan tiap kabupaten/kota ada satu,” paparnya.(Dul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini