KENDAL, TERASMEDIA.ID-Di acara Musrenbang RKPD tahun 2026 dan konsultasi publik RPJMD tahun 2025- 2030 di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Setda Kendal, Senin 24 Maret 2025, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menyampaikan, Kabupaten Kendal mempunyai luas wilayah 1002 kilo meter yang terdiri dari dataran tinggi, dataran rendah dan pesisir.
“Tentunya, Kabupaten Kendal ini lengkap sekali dibandingkan dengan daerah lain yang salah satunya yakni Kabupaten Semarang. Kita mempunyai potensi yang melimpah dari sektor pertanian dan pariwisata, seperti obyek wisata Curugsewu yang tidak kalah dengan obyek wisata Tawangmangu,”ungkap Bupati.
Selain itu, dari sektor perikanan dan industri seperti Kawasan Ekonomi Kendal(KEK), di KEK ini, setiap tahun investor terus mengalami penambahan masuk di Kendal.
Menurut Bupati, investor di Kendal ini tertinggi di Jawa Tengah. Realisasi investasi mencapai Rp 14 triliun mengalahkan Kota Semarang yang hanya Rp 9, 8 triliun, dan Kabupaten Batang yang mempunyai KITB juga hanya Rp 5, 9 triliun.
“Dan di KEK sendiri, sekarang sudah banyak sekali yang sudah membuka lapangan pekerjaan. Untuk itu, kita harus bisa mengoptimalkan semua potensi yang ada,” jelas Bupati.
Dikatakan, untuk capaian ekonomi di Kabupaten Kendal tahun 2024, menunjukan hasil yang positif, namun masih terdapat permasalahan yang tentunya harus diselesaikan.
Di anataranya angka kemiskinan, walaupun menurun, akan tetapi masih tinggi jika dibandingkan dengan angka kemiskinan nasional.
Bupati menyampaikan, di Kabupaten Kendal tak lama lagi ada kawasan industri baru, yaitu Kawasan Industri Seafer yang luasnya sekitar 1000 hektar. Di kawasan ini, nantinya juga akan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Kabupaten Kendal.
Untuk pemerataan pembangunan di Kabupaten Kendal, Bupati mengakui masih sedikit, yakni desa mandiri yang masih 33 desa dari 166 desa. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi, mengalami trend positif dari tahun ke tahun.
“Walaupun, di tahun 2024 ada penurunan sedikit, dari 5, 42 persen menurun 0, 14 persen tetapi ini masih di bawah Provinsi dan Nasional. Kita harus melakukan kolaborasi program untuk melibatkan semua stakeholder yang ada. Kami ada program prioritas “Satu Kecamatan Satu Desa Unggulan”. Tentunya berdasarkan potensi dengan harapan pembangunan semakin merata di semua wilayah,”ungkapnya.
Karena itu, lanjut Bupati, sangat dibutuhkan strategi, sinergi dan langkah- langkah konkret dan optimisme tinggi, insya Allah permasalahan yang ada di Kabupaten Kendal ini akan bisa diselesaikan bersama- sama.
“Selain penyusuanan RKPD tahun 2026, kita juga melaksanakan penyusunan RPJMD tahun 2025- 2029. Oleh karena itu, marilah jadikan proses penyusunan RKPD tahun 2026 ini, sebagai pondasi untuk lima tahun ke depan, untuk menjadikan Kendal semakin berdikari dan beribadat sesuai dengan visi membangun Kebupaten Kendal bersama- sama, semakin maju, sejahtera adail dan makmur, lestari serta berkelanjutan,”pintanya.
Dr Erna Widijastuti, perwakilan dari Bappeda Jateng menyampaikan, bahwa terkait dengan RKPD adalah perumusan masalah dan prioritas pembangunan yang akan dilakukan di tahun 2026.
Dan kemudian mencari masukan dari bapak, ibu semua untuk menyempurnakan rancangan awal RPJMD.
Jika RKPD sudah masuk kepada penyempurnaan rancangan akhir, maka yang RPJMD diharapkan menjadi masukan rancangan awal, namun tentunya menyesuaikan dengan apa yang sudah terjadi saat ini, yakni dengan terpilihnya kepala daerah yang baru.
Dr Erna Widijastuti mengatakan, RKPD tahun 2026 diharapkan akan ditetapkan pada bulan Juli 2025 minggu pertama. Sedangkan RPJMD tentunya paling lambat dilakukan enam bulan setelah kepala daerah terpilih.
“Dan proses di dalamnya, tentunya harus bisa sesuai dengan waktu yang sudah ada, seperti adanya konsultasi ke provinsi dan lain sebagainya.Tahapan- tahan itu yang tentunya yang akan kita lalui,”ujarnya.
Kemudian terkait dengan kondisi makro di Jawa Tengah, juga harus memperhatikan apa yang menjadi kebijakan presiden Prabowo Subianto.
Ada dua hal yang mungkin menjadi point penting. Yang pertama, pertumbuhan ekonomi. Jawa Tengah ditarjet oleh pusat sebesar 7, 7 persen diakhir tahun 2029.
“Ketika kami hitung rata- rata, untuk mencapai 7, 7 persen, maka rata- rata pertumbuhan ekonomi kita adalah di kisaran 6, 7 persen, apakah Jawa Tengah mampu? Tanyanya.(SPW)