SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID) – Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalam Sukoharjo, pada Hari Raya Idul Adha 1445 H tahun 2024 ini, menyembelih 67 ekor hewan qurban yang terdiri dari 26 sapi dan 41 kambing.
Ketua Panitia Idul Adha 1445 H, Saefudin Haryoko, mengatakan pelaksanaan penyembelihan hewan qurban berlangsung di lingkungan Ponpes, dengan melibatkan 300 santri dan santriwati beserta para guru, untuk memotong dan mengemas daging yang akan dibagikan.
Sementara untuk proses penyembelihan, dipandu jagal profesional. Sebelumnya, banyak juga yang diikutkan ke pelatihan penyembelihan bersama Juru Sembelih Halal (Juleha) Solo.
Untuk pendistribusian daging qurban, tambah Saefudin, meliputi beberapa wilayah. Antara lain ke Sukoharjo, Karanganyar, Grobogan, Wonogiri, Pacitan dan Gunung Kidul.
Untuk di sekitar Ponpes Assalam, ada seribu warga penerima daging.
“Berkorban ini untuk menjadikan kita mendapatkan kesholehan pribadi. Sekarang kita perluas menjadi kesholehan sosial dengan berbagi kemaslahatan atau berkah bersama masyarakat,” kata Saefudin.
*Edukasi Penyimpanan Daging*
Dalam moment Idul Adha ini, juga dimanfaatkan oleh Koki Resto Assalam, untuk mengedukasi cara menyimpan daging qurban yang baik dan benar.
Tujuannya, agar daging bisa tahan lama dan berkualitas. Edukasi ini diharapkan mampu membantu masyarakat secara luas.
“Saat Idul Adha biasanya daging qurban melimpah ruah, ada yang sampai disimpan lama. Tapi terkadang, banyak masyarakat dalam mengolah daging itu, cuma asal saja. Sehingga hal itu akan mengurangi nilai gizi.
Padahal daging merupakan salah satu protein hewani yang membantu mencegah stunting. Itu sebabnya kami ingin masyarakat mengetahui bagaimana cara menyimpan daging qurban dengan baik,” ungkap Aisyah Nur Fadila, salah satu peserta edukasi.
Kepala Resto Assalam, Setyawan Prabowo menjelaskan, untuk penyimpanan daging merah agar nilai gizi tidak turun banyak, harus diperhatikan proses penyimpanan dan pengolahan.
Penyimpanan daging, sebaiknya dipotong kecil sesuai dengan kebutuhan saat proses pengolahan.
“Saat proses pengolahan, dari freezer perlu diletakkan di chiler dulu, setelah itu baru boleh berada di suhu ruang, sebelum dicuci dengan air mengalir,” jelas Setyawan.
Koki Resto Assalaam merupakan salah satu fasilitas belajar di PPMI Assalaam yang bertugas menjamin gizi dan nutrisi santri Assalaam.
Setiap hari Resto Assalaam menyiapkan tiga kali makan untuk 2200 santri.
“Gizi Santri Assalaam harus dipastikan terpenuhi di masa pertumbuhannya, selain karena aktifitas mereka yang padat baik akademik dan kepondokan,” ucap Kepala Humas PPMI Assalaam, Devi Hidayah Fajar,.(Hasna)