KLATEN(TERASMEDIA.ID)-Gus AMI atau Abdul Muhaimin Iskandar yang lebih terkenal dengan sebutan Cak Imin, digadang-gadang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 yang akan diduetkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kabar tersebut sudah santer menjadi isu nasional.

Saat dikonfirmasi akan kebenaran hal tersebut, Cak Imin, Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, menjawab secara diplomatis bahwa itu masih lama.

”Ah itu masih lama, perlu pembicaraan dengan Kyai-Kyai lebih lanjut,” jawab Cak Imin saat bersilaturahmi ke Ponpes Al Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa) di Sumberejo Wangi, Troso, Karanganom, Klaten, Jumat (4/6/2021).

Begitu tiba di Ponpes, Gus AMI beserta rombongan langsung menuju makam Mbah Lim (pendiri Ponpes Alpansa) di Joglo Perdamaian yang berada di kompleks Ponpes paling belakang.

Hadir pada kesempatan ini, sejumlah tokoh PKB Klaten maupun tokoh nasional. Hadir Bambang Susanto (Ketua DPC PKB Klaten), Moh Toha (anggota DPRRI), perwakilan NU Klaten, tamu undangan, dan tamu undangan lain.

Nampak Saifudin Zuhri (Gus Din) putra Mbah Lim dan anak menantu Gus Jazzuli mewakili keluarga menyambut kedatangan orang nomor satu di PKB ini.

Usai ziaroh, dilanjutkan sarasehan kebangsaan tentang Pancasila Sakti di Joglo yang bersebelahan dengan makam Mbah Lim. Pesertanya ada puluhan orang, dengan tetap menerapkan prokes ketat.

Saat memberikan orasi kebangsaan, Gus AMI mengaku tengah napak tilas perjuangan Mbah Lim yang telah mencetuskan slogan NKRI Harga Mati. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan masyarakat.

“Ketika ingat Pancasila ingat Mbah Lim yang konsisten mengangkat jargon Pancasila. NU sebagai penjaga persatuan dan Joglo Perdamaian Umat Manusia Sedunia ini gaungnya sudah didengar negara lain,” kata Gus AMI di hadapan peserta.

Di pungkasan sarasehan, Gus Din memberikan cinderamata beruapa tulisan yang diambilkan dari ucapan Mbah Lim, yang dibentuk menjadi pigura cantik.
“Semoga Cak Imin bisa neruske Mbah Lim dan Gus Dur. Saya itu pernah ikut pertemuan Mbah Lim dan Gus Dur ditempatnya Mbah Hasyim. Isinya, gus-gus, aja ngaku anak putune Mbah Hasyim yen ra isoh nyekel negara. Itu di tahun 1980. Kalau sekarang kula lungsur (pesan Mbah Lim) menjadi begini , gus-gus, aja ngaku neruske Gus Dur dan Mbah Lim yen ra isoh nyekel negara. Iki luwih alus daripada for presiden,” kata Gus Din, sambil menyerahkan sebuah pigura.

Kata-kata yang disampaikan Gus Din itu berupa bentuk dukungan Gus Ami For President 2024. Namun saat dikonfirmasi lebih lanjut, apakah Gus Ami lebih cocok berpasangan dengan siapa di Pilpres 2024, apakah cocok dengan AHY atau Puan Maharani, Gus AMI tak menjawab secara detail.

Hal itu termasuk telah melakukan pendekatan ke mana saja guna mempersiapkan diri menghadapi Pilpres 2024.

“Belum tahu siapa yang cocok, belum ada pendekatan kepada siapapun,” jawabnya singkat sambil mengembangkan tawa.

Ketua DPC PKB Klaten, Bambang Susanto, berharap semangat Mbah Lim menjadi modal besar dalam mengatur bangsa dan negara ke depan.

“Semoga Gus AMI diberi kesehatan dan bisa memimpin bangsa di waktu mendatang. InsyaAlloh, 2024 milik kita,” kata Bambang Susanto.

Anggota DPRRI Moh Toha, mendukung penuh langkah Gus AMI. Baik sebagai Capres 2024 maupun kedatangannya di Joglo Perdamaian ini.

”Ponpes ini tempat yang tepat untuk dikunjungi, ketika kita berbicara Pancasila dan NKRI Harga Mati. Dari sinilah slogan semangat menjaga NKRI itu dicetuskan oleh Mbah Lim,” katanya. (NN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini