DEMAK(TERASMEDIA.ID)– Berdasarkan Sistem Informasi Tanggap Anak Tidak Sekolah (SINTAS) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, data anak tidak sekolah (ATS) tahun 2022 sebanyak 1.240 orang.

Untuk data ATS pendidikan formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK) berjumlah 674 orang. Pendidikan non formal (PAUD/KB/RA/TK, PAKET A/B/C) berjumlah 486 orang.

Sedangkan untuk kebutuhan khusus (SDLB, SMPLB, SMALB) 90 orang, total keseluruhan sebanyak 1.240 orang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bapperlitbangda Kabupaten Demak Mashabatun Ni’amah, pada Rakor Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Demak. Selasa (05/06/23).

Mashabatun Ni’amah menjelaskan, program prioritas Bupati Demak tahun 2021-2026 yaitu peningkatan kualitas dan aksebilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Untuk mewujudkan program tersebut, rencana implementasi yang dilakukan meliputi, peningkatan kapasitas tenaga pendidik/tenaga kependidikan, ajang/lomba kreativitas guru dan siswa, beasiswa miskin, literasi berbasis inklusi sosial, taman baca integratif.

Kemudian, percepatan penanganan Covid-19 dan stunting. Revitalisasi posyandu. Pelayanan kesehatan untuk semua (health for all) : Bumil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, usia pendidikan dasar, usia produktif, usia lanjut.

Kepala Dindikbud Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan melalui Ka. Sub Bag Program, Dwi Isnaini Saparyati menyampaikan, penyebab anak tidak sekolah bukan hanya permasalahan ekonomi saja, namun terdapat faktor lainnya.

“ATS tidak murni anak ingin putus sekolah tetapi ada masalah lainnya, seperti hambatan kemiskinan, pekerja anak, hukum, pernikahan dini, kemajuan media internet, anak jalanan, serta anak terlantar,”ujarnya. (VID)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini