Bupati Kendal Dico M Ganinduto sedang memberikan bantuan kepada Sriwayati.(FOTO:TM/Likwi)

KENDAL(TERASMEDIA.ID)– Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Baznas dan dinas terkait, menyerahkan bantuan sembako dan vitamin kepada keluarga Sriwayati(52) Warga Dukuh Krajan Tengah, Desa Meteseh Boja, Rabu(11/08/2021).

Sukrianto(34), anak Sriwayati dan suaminya Triono(65) ini, sakit tak kunjung sembuh meski sudah dilakukan pengobatan.

Sukrianto, menderita sakit asam lambung dan sinusitis sejak tahun 2015 silam, hingga sekarang tak kunjung sembuh, meski sudah berulang kali diobatkan.

Begitupun dengan suaminya Triono, menderita sakit lumpuh dan stroke sejak tahun 2010 atau sudah 11 tahun tak kunjung sembuh juga, dan sekarang sudah mulai membaik meski harus menggunakan alat bantu(kruk).

“Saya kebetulan melihat informasi dari sosial media. Ternyata ada Warga Dukuh Krajan Tengah Meteseh Boja yang perlu dibantu karena sakit. Dan hari ini saya hadir bersama Baznas serta dinas terkait melihat yang sesungguhnya untuk memberikan bantuan,”kata Bupati Kendal M Ganinduto, di sela- sela acara tersebut.

Menurut Dico,anak dan suami Sriwayati ini, sudah lama sakit dan perlu perawatan. Selama ini bingung dan butuh uluran tangan untuk biaya pengobatan.

“Bapaknya stroke dan lumpuh, anaknya juga sinusitis dan asam lambung. Dan ini perlu perawatan karena dari segi dana tidak mencukupi. Sriwayati sendiri, bekerja sebagai buruh dan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari- hari jauh dari cukup,”ujar Dico.

Untuk itu, Dico atas nama Pemerintah Kabupaten Kendal, memberikan bantuan kepada keluarga Sriwayati dari akomodasi, tenaga pendampingan saat pengobatan hingga sembuh kembali.

“Untuk hari ini sementara sembako, vitamin dan nanti dilanjutkan dengan biaya pengobatan saat diobatkan di rumah sakit. Itu akan kami siapkan semua,”ucap Dico.

Sementara itu, Sriwayati(52) yang dimintai keterangan terkait anak dan suaminya mendapat bantuan ini, dirinya mengaku bersyukur Alhamdulillah, karena bantuan tersebut bisa meringankan beban hidup keluarganya.

“Semoga suami dan anak saya bisa sembuh, seperti layaknya orang sehat lainnya,”harap Sriwayati.

Sriwayati mengaku, kendala yang paling berat menghadapi hidup seperti sekarang yang anak dan suaminya sakit, adalah biaya hidup. Sementara dirinya hanya seorang buruh atau tukang lem triplek yang setiap hari hanya mendapatkan upah sebesar Rp 10 ribu.

“Uang sepuluh ribu tak cukup pak, untuk membeli obat. Buat makan saja jauh dari cukup,”ucap Sriwayati memelas.(Likwi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini