SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Anggota DPRD di daerah setingkat Kabupaten mengaku gajinya pas pasan bahkan terkadang tombok untuk merawat konstituennya.
Hal itu dikatakan salah satu anggota DPRD Kabupaten Sragen, Sugiyamto, menyusul sorotan tajam gaji legislator, pasca munculnya pernyataan anggota DPR-RI Krisdayanti.
Menurut Sugiyamto, saat ini para anggota dewan sedang membincangkan isu yang sedang berkembang terkait gaji anggota DPR RI yang fantastis, seperti yang diungkapkan anggota DPR RI yang juga selebritis Krisdayanti(KD).
“Krisdayanti sebelumnya mengungkapkan dirinya mendapat penghasilan ratusan juta rupiah setiap bulan semenjak duduk sebagai wakil rakyat,”ujar Sugiyamto,Jumat(17/09/2021).
Perempuan yang sebelumnya dikenal berprofesi sebagai penyanyi itu mengaku, mendapat gaji sebanyak dua kali dalam waktu berbeda setiap bulan dengan total Rp75 juta.
Sugiyamto juga mengatakan, Krisdayanti juga memperoleh sejumlah pendapatan diluar gaji dan tunjangan. Pertama dana aspirasi sebesar Rp450 juta. Menurutnya, dana aspirasi tersebut diberikan sebanyak lima kali dalam satu tahun.
Pernyataan KD itu kemudian mendapat sorotan dari masyarakat. KD lantas mengklarifikasi uang ratusan juta yang ia terima tak seluruhnya untuk kepentingan pribadi.
Sugiyamto menyebut, apa yang disebut Krisdayanti kontradiktif dengan apa yang terjadi di daerah.
Meski berdasarkan PP 18, gaji anggota DPRD Sragen setiap bulan total bisa menerima sekitar Rp 30 juta. Namun untuk bisa merawat konstituennya, para anggota DPRD bisa tombok dan merogoh kocek pribadinya.
“Hal itu bisa dimaklumi karena untuk mencalonkan diri menjadi wakil rakyat juga membutuhkan modal finansial yang tidak sedikit, sesuai dengan tingkatan pencalonannya, “ kata Sugiyamto
Sugiyamto juga menyebut para anggota DPR harus selalu hati- hati merawat konstituennya. Karena kalau ada kesalahan sedikit saja pasti akan dihujat konstituennya.( SL )