Kondisi talud Bengawan Solo yang jebol.(FOTO:TM/SL)

SRAGEN(TERASMEDIA.ID)- Hujan deras yang mengguyur wilayah Solo Raya dan sekitarnya, hampir sepekan terakhir, mengakibatkan talud Bengawan Solo sepanjang kurang lebih 15 meter di wilayah Kecamatan Masaran, ambrol dan ambles.

Dimungkinkan, talud ini akan bertambah ambrol dan ambles, karena sisi talud yang belum amblas, terlihat mengalami keretakan.

“Pihak terkait sudah berupaya melakukan pengecekan untuk memastikan kondisi talud dan membuat bendungan darurat dari kantong berisi pasir, sehingga masih cukup aman,” kata Kepala Desa (Kades) Pilang, Sukisno, Jumat(19/11/2021).

Menurut Sukisno, kondisi talud memang cukup aman, tapi warga merasa resah jika sewaktu-waktu air naik, apalagi di lokasi tersebut sudah mengalami ambrol hingga tiga kali.

Sukisno mengaku, longsor pertama terjadi sekitar pukul 17.20, ketika itu kondisi air agak besar sehingga suara gemuruh bangunan longsor tidak terlalu keras.

Namun lama kelamaan beberapa bagian talud lain ikut ambrol sehingga bertambah melebar.

”Longsoran terjadi beberapa kali, setidaknya tiga kali. Pertama awalnya panjang yang longsor sekitar delapan meter. Tapi sekarang sudah 15 meter. Bahkan ada retakan lain, bisa jadi nanti lebih panjang,” ujarnya.

Dia menyampaikan untuk sementara ditambal dengan bantalan pasir. Dan pekerjaan tanggul sementara dilakukan hingga pukul 23.00 dengan cara gotong royong.

”Kemarin air tidak sampai naik. Kalau hujan terus-terusan bisa jadi meluap ke pemukiman warga,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Kegawatdaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Giyanto, mengatakan pengecekan dilakukan oleh semua pihak. Termasuk tambahan bantuan kantong pasir dari Perum Jasa Tirta.

Pihaknya menyampaikan bahwa, sebenarnya kondisi bangunan cukup bagus. Namun karena termakan usia, bangunan pondasi bagian bawah lambat laun tergerus air.

Selain itu, lokasi juga berada di tikungan aliran air sehingga rentan mudah tergerus.

”Arus cukup deras semalam, bagian bawah juga tergerus,” ujarnya.

Kepala Operasional Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS) Wijiono, mengatakan, dia akan berkoordinasi dengan pihak terkait perihal kerusakan tanggul tersebut.

“Sementara kami akan berikan kantong pasir untuk penanganan darurat. Sedang terkait perbaikan talud permanen akan kami usulkan pimpinan,”ucapnya.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyampaikan bahwa soal jebolnya talud ini, masih dalam penanganan sementara, dengan menutup karung pasir.

Namun kondisi ini, lanjut bupati, tidak akan menyelesaikan masalah jika curah hujan tinggi seperti yang terjadi 2-3 hari terakhir.

Bupati berharap, bisa ikut membangun menggunakan dana yang dimiliki Kabupaten. Namun karena kewenangan ini ada di BBWS, sehingga harus ada koordinasi supaya bisa ditanggulangi dengan baik dan cepat.

”Kalau bisa, kita kerjakan cepat. Tapi jangan sampai menyalahi aturan. Utamakan keselamatan nyawa masyarakat,” ungkapnya.

Bupati menjelaskan, karena ambrolnya cukup besar, Desa Pilang bisa terancam kebanjiran, karena lokasi tepat di tepi tanggul. (SL)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini