SEMARANG(TERASMEDIA.ID)-Dewan Pimpinan Pusat(DPP) Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi(GNPK) Jawa Tengah, menggelar rapat pleno dengan tema “Pastikan Darah yang Mengalir di Tubuh Kita Berasal dari Uang yang Halal” di ruang rapat Hotel Undip Inn Banyumanik Semarang, Selasa(07/12/2021) malam.
Hadir pada acara ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional(DPN) GNPK Adi Warman, Wakil Ketua Umum Widianto, Penasehat GNPK Jateng Mastur Darori dan seluruh anggota perwakilan pengurus kabupaten yang ada di Jawa Tengah.
Rapat pleno ini dibuka oleh Ketua Umum DPN GNPK Adi Warman, untuk memilih ketua baru menggantikan ketua sebelumnya yaitu Subroto yang sudah tidak aktiv lagi karena tersangkut dengan kasus hukum.
Adi Warman berharap, kepengurusan GNPK yang ada di Jawa Tengah ini bisa solid, karena korupsi di Jawa Tengah khususnya yang dilakukan oleh oknum bupati dan oknum walikota, termasuk angka yang luar biasa.
“Di Indonesia, ada 429 yang tersangkut kasus pidana korupsi dari sekitar 500 bupati dan walikota. Bearti ada yang salah di negeri ini,”kata Ketua Umum DPN GNPK Adi Warman, Selasa(07/12/2021) malam.
Adi Warman mengajak seluruh anggota GNPK yang hadir ini untuk bisa mengambil bagian mencegah atau ikut serta dalam melakukan pemberantasan korupsi di wilayahnya masing- masing.
“Kami dari Jakarta tidak mungkin bisa full time melakukan pemberantasan korupsi di Jawa Tengah. Yang bisa melakukan itu adalah teman- teman yang ada di Jawa Tengah,”ujar Adi Warman.
Adi Warman menerangkan bahwa, yang bisa melakukan pemberantasan korupsi di kabupaten kotanya adalah pengurus yang ada di kabupaten kota tersebut, akan tetapi, lanjut Adi warman, menjalankannya tetap harus sesuai dengan akidah.
“Pemberantasan korupsi berangkat dari diri kita sendiri. Dan pastikan, darah yang mengalir di dalam tubuh kita berasal dari uang halal,”ucapnya.
Sementara itu, rapat pleno yang berjalan sekitar satu jam ini, akhirnya memilih ketua baru yaitu Didik Metana, yang beberapa tahun terakhir menjadi Wakil Ketua GNPK Jateng.
Awalnya, penunjukan Didik Metana ini sedikit alot, dan bahkan sebagian pengurus yang hadir meminta Mastur Darori untuk memimpin lagi menjadi ketua, namun setelah Mastur Darori terus terang menyatakan panjang lebar dan tidak sanggup karena tenaga, pikiran dan usia, akhirnya para pengurus yang hadir, mau tidak mau harus menerima ketua baru Didik Metana.
Sementara, jika akan memilih Plt Ketua GNPK Rahmat Da’wah, juga tidak mungkin, karena Rahmat Da’wah sudah beberapa bulan terakhir berada di Jakarta dan tidak bisa maksimal karena keterbatasan waktu.
“Terus terang, jika saya memimpin lagi nanti tidak akan bisa maksimal. Sementara kondisi sekarang menuntut kinerja harus cepat. Dan saya berharap dengan kepengurusan dan pimpinan yang baru nanti, GNPK Khusunya Jawa Tengah, bisa membawa nama labih baik lagi bagi GNPK,”papar pembina GNPK Jateng dan sekaligus mantan Ketua GNPK Jateng ini. (Likwi)