REMBANG(TERASMEDIA.ID) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan guna memperkuat sinergitas dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah bertempat di salah satu hotel di Rembang, Minggu (19/11/23).

Dengan mengangkat tema “Penguatan Program Pembangunan Keluarga Bersama Mitra Kerja”, kegiatan ini diikuti oleh ratusan remaja yang tergabung dalam Forum Generasi Bersama (Genre) Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora.

Perwakilan BKKBN Jateng sekaligus Ketua Pokja bidang KSPK, Harlin Is Ambarwati mengatakan, terkait dengan adanya isu nasional saat ini mengenai stunting, pihaknya ke depan ingin mengajak para remaja untuk bisa saling menguatkan dalam pencegahan stunting khususnya di Jawa Tengah.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap para remaja-remaja ini kedepannya tidak menyumbang angka-angka stunting. Saat ini, kita berikan edukasi terkait gizi, agar tidak terjadi kasus anemia terutama untuk remaja putri karena salah satunya penyebab stunting adalah ibu yang melahirkan sang anak dalam kondisi anemia,” ujar Harlin.

Tak hanya itu, lanjut Harlin, pihaknya juga turut memberikan edukasi kepada para remaja khusunya laki-laki agar bisa merencanakan masa depannya dan terhindar dari permasalahan-permasalahan remaja, terutama tidak menikah pada usia dini dan terhindar dari pergaulan seks bebas.

“Kami juga berharap para remaja khususnya laki-laki agar terhindar dari permasalahan-permasalahan remaja dan bisa lebih menggali potensinya dengan sekolah setinggi-tingginya dan jika sudah siap untuk menikah, siap secara material, dan psikologisnya,” papar Harlin.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, Prapto Raharjo mengapresiasi adanya kegiatan ini.

Pihaknya menilai dengan adanya kegiatan ini nantinya akan menambah pengetahuan dan ilmu kepada para remaja dalam hal stunting sekaligus menghadapi era globalisasi.

“Kami meyakini dengan adanya kegiatan ini, nantinya akan menambah pengetahuan dan ilmu para remaja untuk bisa menunda usia perkawinan, serta bekal bagi para remaja pada jenjang kehidupan selanjutnya,” kata Prapto Raharjo.

Menurut Prapto, saat ini kasus stunting di Kabupaten Rembang mengalami kenaikan diangka 24 persen.

“Untuk langkah-langkah pencegahan, kami bersama seluruh stakeholder melakukan inovasi dengan menggelar gerakan sedekah telur yang dilaksanakan di 14 kecamatan di Rembang,” ucapnya.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini