Visualisasi atau drama jalan salib berlangsung di alam terbuka.(Foto:TM/Hasna)

KLATEN(TERASMEDIA.ID)– Dalam rangka memperingati wafatnya Isa Al-Masih, ratusan umat Gereja Katolik Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Paroki Dalem Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, menggelar visualisasi Kisah Sengsara Yesus Kristus, Jumat (29/03/2024).

Visualisasi atau drama jalan salib tersebut, berlangsung di alam terbuka yang menghijau, yaitu di Goa Maria Sendang Sriningsih di Jali, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Drama diperankan oleh 90 Orang Muda Katolik (OMK), dengan nuansa kesenian Jawa yang sangat kental yaitu Kethoprak.

Semua dialog, kostum, tata panggung, dan iringan musiknya, semua nuansa Jawa. Ada sejumlah pengrawit yang memainkan gending-gending Jawi, untuk menghidupkan jalannya drama tersebut.

Drama dimulai dari kisah Yesus yang disiksa dan diarak menuju bukit Golgota hingga disalib.

Meski jalannya menanjak cukup tajam, tidak mengurangi antusiasme umat Katolik untuk turut serta sampai di atas.

Sepanjang perjalanan, Yesus dicambuk dan mendapatkan caci maki. Namun Yesus terus berdoa, agar Tuhan mengampuni orang-orang yang berbuat kejam terhadapnya.

Menurut Romo Gereja Katolik Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Paroki Dalem Gantiwarno, Klaten, Leonardus Dwi Hananto, untuk jalan salib tahun ini diambil di alam terbuka dengan menggunakan kesenian kethoprak, disesuaikan dengan budaya orang Jawa.

“Diambilnya lokasi alam terbuka dengan pemandangan serba hijau, ini untuk mendukung dengan kisah aslinya yang juga di alam terbuka,” kata Romo Leonardus, seusai acara.

Ketua Panitia Paskah 2024, Anastasia, dengan mengikuti jalan salib di alam terbuka, semoga para umat Katolik lebih menghayati betapa Agungnya Tuhan penuh cinta sampai rela disalib hingga meninggal.

Untuk persiapannya, Anastasia mengaku selama dua bulan.

“Kami latihan selama dua bulan dan hari ini semua berjalan lancar,” ungkap Anastasia. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini