Suasana Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja, di Villa Onengan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.(Foto:TM/Hasna)

SEMARANG(TERASMEDIA.ID)– Untuk kesekian kalinya, sosialisasi cegah stunting terus digencarkan oleh pemerintah. Tujuannya, agar masyarakat semakin sadar, bahwa stunting harus dicegah bersama-sama dan terus menerus.

Tim Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga sering turun ke bawah untuk melakukan sosialisasi.

Hal tersebut dikatakan oleh Anggota Komisi IX DPR-RI, Tuti Nusandari Roosdiono, pada acara Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja, di Villa Onengan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa (28/5/2024).

Peserta sosialisasi ini, berasal dari perwakilan kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang yaitu Ambarawa, Bandungan, Banyubiru, Bawen, Jambu, dan lain-lain. Yang menarik, semua peserta memakai kostum kebaya nan cantik dan anggun.

Selain Anggota Komisi IX DPR-RI, Tuti Nusandari Roosdiono, hadir pada acara ini drbagai narasumber, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AKB Kabupaten Semarang, Ganti Sumiati, serta narasumber dari BKKBN Propinsi Jawa Tengah, Dyah Siti Sundari.

Dalam kesempatan ini, Tuti Nusandari Roosdiono menyapa para peserta secara virtual. Tuti juga berdandan memakai sanggul dan kebaya.

Saat ditanya MC apa rahasia bugar dan awet mudanya, Tuti menjawab bahwa dirinya selalu rutin berolahraga. Tidak perlu lama-lama namun yang penting konsisten.

Menurut Tuti, kesadaran masyarakat dalam mencegah stunting perlu dibarengi dengan badan yang sehat dan bugar.

Tuti mengingatkan kepada para ibu yang masih hamil dan menyusui, untuk memperhatikan seribu hari pertama kehidupan bagi putra-putrinya.

“Seribu hari pertama kehidupan bagi bayi itu tidak boleh kita lewatkan. Dengan memperhatikan asupan gizi dan protein seimbang, anak tumbuh menjadi cerdas,” kata Tuti.

Anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP ini, juga mewanti-wanti, agar para ibu memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan.

Narasumber dari Dinas P3AKB Kabupaten Semarang, Ganti Sumiati, menekankan untuk mencegah stunting ada lima sasaran.

Yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga yang mempunyai balita. Untuk para calon pengantin, harus memeriksakan kesehatannya tiga bulan sebelum hari pernikahan.

“Kenapa harus tiga bulan sebelum hari H pernikahan? Karena apabila calon pengantin mempunyai resiko kesehatan, bisa disembuhkan dalam kurun waktu tiga bulan tersebut,” jelas Ganti.

Sementara narasumber dari BKKBN Jateng, Dyah Siti Sundari, menjelaskan adanya program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).

Dalam program tersebut, ada program penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK), Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja.

“Dalam Program Bangga Kencana, semua warga sasaran secara berkala dikumpulkan dan diberi penyuluhan,” jelas Dyah.

Untuk berkomunikasi dengan anak remaja misalnya, tidak selalu mudah. Butuh pendampingan tersendiri. Dalam Program Bangga Kencana, juga ada unit usaha agar lansia mandiri dan tidak menjadi beban keluarga.

“Semua harus diawali sejak dini, termasuk rutin olahraga seperti yang sudah dicontohkan Bu Tuti selama ini,” pungkas Dyah.

Dalam kesempatan tersebut, panitia membagikan doorprize menarik untuk peserta. Ada voucher belanja, setrika, magicom, kompor gas, dan lain-lain.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini