Asisten Administrasi Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari pada acara pembukaan RSB Kebumen Sukorejo.(Foto:TM/ SPW)

KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Asisten Administrasi Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari yang juga sebagai Ketua Panitia Pekan Raya Kendal(PRK) tahun 2024, menanggapi peristiwa keributan antara dua orang yang diduga sebagai tim pelaksana PRK yakni RZ(Rizki) dan ID(Idam) dengan salah seorang pedagang mainan anak- anak di area stadion utama Kebondalem Kendal, karena tidak membayar uang retribusi.

Agus Dwi Lestari menyampaikan, bahwa terkait anggaran dan keberadaan nama Rizki dan Idam memandegani penarikan uang retribusi terhadap para PKL, bahwa anggaran untuk rangkaian pelaksanaan Hari Jadi Kabupaten Kendal tahun 2024 termasuk pelaksanaan PRK, diambilkan dari APBD tahun 2024 sebesar Rp 900 juta dan selebihnya sponsor dan kontribusi para UMKM.

“Anggaran dari APBD, hanya digunakan di area tenda(roader) saja yang nilainya sekitar Rp 900 juta itu. Sedangkan sisanya yang ada di PKL dikelola oleh EO dan uangnya masuk ke panitia,” kata Agus Dwi Lestari, saat menghadiri acara pembukaan RSB di Desa Kebumen Sukorejo, Rabu(24/7/2024).

Namun terkait para PKL yang ditarik retribusi sehari Rp 250 ribu dan jika sampai enam hari Rp 1, 5 juta, Agus Dwi mengaku akan berkoordinasi dengan tim yang lain untuk membahas hal tersebut.

Sedangkan terkait menyangkut nama Rizki dan Idam yang mengkoordinir atau yang menjumput uang ritribusi sebesar Rp 1, 5 juta, pihaknya menyampaikan bahwa di panitia PRK ada yang namanya panitia khusus dan tidak khusus.

“Kalau Rizki dan Idam, mereka bukan panitia hari jadi, tapi mereka hanya sebagai tim PRK saja, namun mereka tetap laporan terhadap uang yang ditarik dari para PKL,” ujar Agus Dwi Lestari.

Akan tetapi, berapa jumlah uang yang harus disetorkan ke panitia, Agus Dwi tidak bisa menyampaikan secara detail.(Tim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini