SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)- Gerakan Kemasyarakatan yang menamakan diri Masbro (Masyarakat Asli Sukoharjo Bersatoe ) menggelar lomba e-sport Mobile Legend yang diikuti ratusan peserta.

Lomba ini digelar serentak di 12 kecamatan yang tersebar di Sukoharjo.

Event ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Sukoharjo ke-78 dan HUT RI ke-79 sekaligus untuk mensosialisasikan cabang olahraga baru e-sport di tengah masyarakat.

“Kami dari pengurus Masbro yang saat ini sudah terbentuk di 12 kecamatan, menggelar e-sport tournament serentak di 12 kecamatan. Event ini ini bertujuan mewadahi anak-anak muda untuk mengembangkan minat dan bakatnya di cabang olahraga baru ini,” kata Ketua Penyelenggara Masbro E-Sport Tournament 2024, Lukman Hakim, Minggu (30/6/2024).

Tournament tingkat kecamatan ini diikuti peserta perwakilan dari desa atau kelurahan di kecamatan setempat.

Setiap tim terdiri dari lima orang team inti dan dua orang cadangan. Setiap kecamatan menerjunkan 10 tim. Sistem pertandingan sesuai standar yang sudah ditetapkan.

Hakim menjelaskan, selain untuk memeriahkan jelang peringatan HUT RI dan Hari Jadi Sukoharjo, event ini sekaligus sebagai ajang pencarian bakat atlet e-sport.

Yang nantinya akan dilakukan pembinaan secara profesional. Masbro bekerja sama dengan pengusaha muda Sukoharjo Machmud Lutfi Huzain dan sudah berkomitmen untuk membentuk Tim e-sports yang akan dikelola secara profesional.

“Masih tahap rencana awal dan masih banyak yang kami persiapkan. Setelah event ini kami akan melakukan study banding ke tim-tim e-sports yang sudah ada untuk mempelajari detail terkait pembentukan team. Harapan kami agar cabor baru ini nanti bisa berkembang di masyarakat dan mengurangi dampak buruk penggunaan gadget di kalangan remaja di Sukoharjo,” jelas Hakim yang juga Bendahara Umum Masbro Kabupaten Sukoharjo.

Para peserta dan masyarakat menyambut baik kegiatan positip ini. Mereka berharap, event ini bisa digelar secara rutin untuk menyalurkan minat bakat, sekaligus memasyarakatkan cabang olahraga baru tersebut.

Karena minimnya informasi, masih banyak orang tua dan masyarakat umum menilai, e-sport hanya sekedar permainan yang mengganggu proses belajar anak dan tidak menghasilkan prestasi apapun.

“Sebenernya kalau diarahkan dan terwadahi serta rutin ada event seperti ini, pasti orang tua akan mengetahui kalau e-sport ini merupakan cabang olahraga baru. Namun, karena selama ini kurang informasi, edukasi dan minimnya event pertandingan, sehingga menjadikan informasi kepada orang tua sangat kurang. Maka kami sebagai pemain, sangat antusias dan berterimakasih dengan terselenggaranya event ini. Kami berharap, event seperti ini bisa rutin digelar,” ungkap Bagas Febry, peserta asal Bendosari.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini