DEMAK(TERASMEDIA.ID)– Pemerintah Kabupaten Demak menggelar acara karnaval HUT kemerdekaan RI ke-79 Tahun 2024, Minggu (18/8/2024).
Rute karnaval, dimulai dari seberang Rutan Demak, Pecinan (Toko Hartono), Penggung Kehormatan (Perempatan Kodim 0716/Demak), Pendopo Pemkab Demak, Jalan Kiai Singkil, dan finish di Perempatan Polres Lama.
Masing-masing kontingen diberikan waktu kurang lebih 10 menit untuk tampil di depan Bupati dan Forkopimda di Panggung Kehormatan dan mempertunjukkan budaya kesenian lokal yang ada dimasing-masing daerahnya seperti barongan dan lain sebagainya.
Yang lebih unik, dari kontingen Kecamatan Karanganyar memilih konsep suasana banjir yang sempat melanda masyarakat di kecamatan tersebut yang terjadi belum lama ini, bahkan kontingen tersebut juga membuat ogoh-ogoh berbentuk wedus kendit dan ular besar.
Menurut Camat Karanganyar, Ungguh Prakoso, kontingen tersebut menggambarkan datangnya banjir, masyarakat pada berlarian serta diiringi back sound rekaman pemuda yang mengaku bertemu dengan ular besar dan sosok orang tua yang meminta tumbal wedus kendit.
“Konsep itu diambil karena masih segar diingatan masyarakat atau kejadian baru saja terjadi di Karanganyar. Harapnya semoga masyarakat dapat bangkit secepatnya dan perekonomian masyarakat dapat segera pulih,” ujar Ungguh Prakoso.
Bupati Demak dr. Hj. Eisti’anah sangat mengapresiasi antusias dari masyrakat maupun dari peserta karnaval yang telah memberikan pertunjukan potensi lokal, kesenian lokal Demak yang sangat meriah.
“Luar biasa sekali, masyarakat antusias sekali dengan adanya karnaval memperingati Hari Ulang Tahun RI ke-79 di Kabupaten Demak. Tadi ada sejumlah desa yang menunjukkan sejumlah potensi desa, duta wisata ada, hasil buminya ada, dan tentunya terkhusus dari dinas-dinas banyak yang menunjukkan program-programnya,” ujar Bupati.
Bupati juga mengapresiasi penampilan dari kontingen Kecamatan Karanganyar yang mengambil konsep kejadian banjir yang melanda di kecamatan tersebut.
“Semoga semangat dari teman-teman kecamatan Karanganyar bangkit lebih cepat dan pulih lebih cepat juga,” ujarnya.
Salah satu pengunjung dari Semarang, Hasanudin (51), dirinya datang bersama istri dan anaknya, bahkan rela menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam dari Mangkang, Semarang ke Demak untuk dapat melihat kemeriahan karnaval di Kota Wali ini.
Pihaknya juga mengaku sangat menikmati penampilan kesenian dan budaya dari masing-masing peserta.
“Dari jam 9 pagi tadi, ini datang sama anak dan istri saya naik motor dari Semarang. Sudah direncanakan melihat karnaval budaya disini. Sangat mengesankan sekali, karena anyak sekali kreasi-kreasi yang inovatif dan edukatif yang dipertontonkan disini,”ucap Hasanudin.
Hasanudin juga menilai bahwa kesenian dan budaya yang ditampilkan oleh peserta karnaval di Kabupaten Demak itu lebih bersifat membangkitkan kesenian lokal dan bersifat edukatif.
“Banyak perbedaan disini dengan Semarang. Kalau di sini lebih seperti budaya tradisional zaman dahulu yang ditampilkan baik itu dari desa itu banyak sekali yang menampilkan budaya-budaya lokal Demak. Kalau yang mengesankan kalau dari saya itu reog dan barongan, itu yang saya sukai,” katanya.
Senada, pengunjung lain asal Sidomulyo Demak, Lia Ambarwati (51) juga memilih datang lebih awal untuk dapat menyaksikan kemerian karnaval kemerdekaan tahun ini. Bahkan dirinya rela datang ke lokasi dengan menaiki sepeda dengan memboncengkan anaknya.
“Baru tahun ini. Sudah dari pagi disini. Suka semua penampilannya bagus-bagus, sangat meriah sekali,” katanya.
Dalam karnaval tahun ini diikuti oleh 83 peserta dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, Pelajar, Kelompok masyarakat dan Desa Wisata.(VID)