KENDAL(TERASMEDIA.ID)– Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal menggelar pelatihan Parenting bagi Tim Sinergitas Pentahelix untuk Rujukan Kampanye, Konseling, dan Edukasi (Gitar Melodi) Pencegahan Pernikahan Dini di Kabupaten Kendal, di ruang Garuda Tirto Arum Baru Kabupaten Kendal, Rabu (11/09/2024).
Acara ini menghadirkan narasumber Pembimbing dan Konseling dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang, Dr. Padmi Dhyah Yulianti, S.Psi., M.P.Si, dan Dr. Arri Handayani, S.Psi., M.Si.
Serta diikuti oleh para Organisasi Perangkat Daerah(OPD) di Kabupaten Kendal, para akademisi, Ketua Asosiasi Perusahaan di Kabupaten Kendal, dan kelompok perempuan dan anak di Kabupaten Kendal.
Kepala DP2KBP2PA Kendal, Albertus Hendri Setyawan menyampaikan, bahwa berdasarkan data tahun 2023 terdapat 169 penikahan dini di Kabupaten Kendal.
“Pelatihan bagi Gitar Melodi ini sebagai upaya prioritas dan menyusun strategi, dan tentunya membutuhkan kerja sama dari semua pihak dalam mempersiapkan kampanye, rujukan, konseling yang efektif dalam mencegah pernikahan dini di Kabupaten Kendal,”kata Albertus Hendri Setyawan.
Albertus Hendri Setyawan berharap, melalui kegiatan ini dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara stakeholder, sehingga bisa memberikan kontribusi nyata untuk mencegah penikahan dini dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Kabupaten Kendal.
“Adapun tundaklanjut dari kegiatan ini, nantinya semua stakeholder terkait akan turun langsung ke lokus yang sudah ditentukan berdasarkan data ynah sudah ada,”ujarnya.
Semenatara itu, Ainur Rofik dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Kendal yang mengikuti pelatihan tersebut merespon positif langkah yang dilakukan oleh DP2KBP2PA untuk mencegah penikahan dini di Kabupaten Kendal.
“Dengan adanya pelatihan ini tentunya, akan tercipta sinergitas antar lembaga dan instasi terkait dalam mencegah pernikahan dini, dan lembaga yang saya naungi siap berkolaborasi untuk turun langsung ke lokus-lokus yang menjadi sasaran, sehingga angka pernikahan dini di tahun 2024 bisa terus menurun,” ungkap Ainur.(Dul)