SUKOHARJO, TERASMEDIA.ID – Dalang kondang tanah air, khususnya di Jawa Tengah, Ki Warseno Slenk (59 ), meninggal dunia.

Almarhum meninggal dunia pada Kamis (12/12/2024), pukul 04.15 WIB, setelah tiga hari dirawat di RS PKU Muhamadiyah Solo, karena serangan jantung.

Anak kedua almarhum, Amar Pradopo mengatakan, ayahnya sangat jarang mengeluh sakit, biarpun sakit tetap merasa fit dan penuh semangat. Tapi karena faktor kecapekan, ayahnya akhirnya sakit dan dirawat selama lima hari.

“Yang paling mendalam saya rasa dan keluarga, bapak selalu berkeinginan untuk berangkat umroh saat dirawat, “kata Amar.

Menurut Amar, sebetulnya hari Minggu yang lalu (8/12) ayahnya berangkat umroh. Tetapi pada Sabtu malam (sehari sebelumnya), ayahnya justru jatuh sakit. Dalam perawatan, ayahnya selalu menginginkan untuk berangkat umroh.

“Itu yang membuat perpisahan ini sangat mengena di hati,” ujar Amar.

Sebagai orangtua, almarhum selalu mengingatkan kedua putranya untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya.

Seperti diketahui, almarhum Ki Warseno Slenk adalah satu-satunya dalang di Indonesia yang mempunyai gelar doktor.

“Mas Slenk ini luar biasa. Alhamdulillah, saya punya dalang yang gandrung ilmu, baik ilmu pedalangan maupun ilmu akademisi dari kampus. Mas Slenk ini terus belajar sampai mendapat gelar doktor, ini luar biasa. Saya kenal beliau sejak tahun 86/87 saat saya masih SMU, sebelumnya saya ikut Pak Anom Suroto, kakaknya,” ujar pelawak tanah air, Muhammad Syakirun atau populer dengan nama Kirun.

Tokoh lainnya, Ahmad Luthfi, Calon Gubernur Jawa Tengah terpilih, menyatakan rasa kehilangannya akan sosok dalang Ki Warseno Slenk ini.

“Almarhum Warseno Slenk ini salah satu tokoh seniman yang patut diteladani, dia adalah seniman yang akademisi sampai punya gelar doktor. Dulu, waktu saya masih menjabat Kapolda Jawa Tengah, kami sering berkomunikasi terkait dengan seniman. Saya dan keluarga mengucapkan belasungkawa, semoga beliau husnul khotimah,” ucap Luthfi.

Nampak sejumlah tokoh dan seniman serta ratusan warga sekitar silih berganti mendatangi rumah duka, untuk mengucapkan belasungkawa.

Saat disemayamkan, diiringi Gending Jawa dari para pengrawit.

Almarhum dimakamkan di Desa Juwiring, Klaten, sekitar 15 kilometer dari rumah duka.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini