Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari saat memberikan sambutan.(Foto:TM/ SPW)

KENDAL,TERASMEDIA.ID-Saat ini terjadi pergeseran paradigma dalam pengelolaan sampah di masyarakat Kabupaten Kendal. Dari yang selama ini cara mengumpulkan dan mengangkut ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA) Desa Darupono, Kaliwungu Selatan, sudah tidak relevan lagi, karena kondisi TPA sudah over load.

Maka apabila hingga tahun 2026 tidak ada pengolahan sampah yang efektif, tentunya TPA tersebut harus ditutup.

Hal ini disampaikan Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, saat menghadiri acara launching ‘Inovasi Gerakan Hidup Sadar Sampah dalam Pelayanan Imunisasi’ di Puskesmas Patebon II, Selasa(22/04/2025).

Bupati menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Gerakan Gaya Hidup Sadar Sampah ini, yang tentunya mendukung percepatan dan peningkatan capaian imunisasi di Kabupaten Kendal, dalam mewujudkan herd imunity bagi balita, anak sekolah dan lansia.

“Tentunya ini menjadikan perhatian kita semuanya. Oleh karena diperlukan kebijakan pengolahan sampah di sumber sampah dengan paradigma baru, cegah, pilah, guna ulang, olah sampah mulai dari hulu seperti rumah tangga, sekolahan, lembaga perkantoran, fasilitas kesehatan, kawasan pemukiman, pasar dan lainnya,”ungkapnya.


“Selain itu, dari lingkungan terkecil rumah tangga merupakan tanggungjawab kita semua. Bukan hanya pemerintah saja, tapi merupakan tanggungjawab kita bersama,”imbuhnya.

Dan semua pihak harusnya berkomitmen dalam komunikasi, informasi dan edukasi, guna membangun kesadaran serta kepedulian dalam urusan sampah, di Kabupaten Kendal.

“Salah satunya, kita memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah, melaluli gerakan hidup sadar sampah yang dilaunching pada hari ini,”ujarnya.

Kepala Puskesmas Patebon II, Drg. Sri Sahadatin mengatakan, terkait sampah, pihaknya sudah bekerja sama dengan bank sampah induk(BSI) Kendal, dari tahun 2018 saat ia masih di Puskesmas Kendal II.

“Pada September 2023 lalu, kami dipindah ke Puskesmas Patebon II. Di sini kami masih mempelajari apa yang kami lakukan, karena sampah di Kabupaten Kendal sudah sangat memprihatinkan,”katanya.

Oleh karena itu, pihaknya di bulan Agustus 2024 lalu, membuat kegiatan untuk semua karyawan Puskesmas, mulai menabung sampah di tempat sampah dan memilah sampah dari rumah masing-masing, yang kemudian disetor ke Bank Sampah Induk(BSI) Kendal.

“Pada awal tahun 2024 lalu, kami mendapat musibah banjir dan Puskesmasnya tenggelam hingga 160 sentimeter, sehingga kegiatan kami berhenti,”ujarnya.

Kemudian setelah ada edaran dari Menteri Lingkungan Hidup nomor 2 tahun 2024 tentang gerakan gaya hidup sadar sampah dan juga mendukung visi misi Bupati Kendal dengan prioritas penanganan sampah, maka hari ini pihaknya bekerja sama lagi dengan BSI Kendal untuk memulai kegiatan itu lagi.

Jadi hari ini dilakukan pelayanan bagi masyarakat yang membawa sampah yang bisa ditukar dengan bingkisan sembako.

Harapannya, ke depan semua masyarakat terutama rumah tangga, harus sudah memilah sampahnya masing- masing kemudian ditabung setelah sudah mendekati nilai Rp 180 ribu, bisa mendapatkan emas seberat 0,1 gram. (SPW)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini