KENDAL, TERASMEDIA.ID– Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menghadiri acara “Apel Kader Penggerak NU dan Halal bi Halal” di Pendopo Tumenggung Bahurekso, yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama(PCNU) Kabupaten Kendal, Minggu(27/04/2025).
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin”.
“Semoga amal ibadah kita diterima Allah Subhanahu Wataala dan semoga dosa- dosa kita juga diampuni, sehingga menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Dan kita berdoa bisa dipertemukan kembali di bulan Ramadan 1447 H tahun 2026,”harap Bupati.
“Pada hari ini, Saefullah Yusuf hadir atas nama Sekjen PBNU. Tetapi karena beliaunya jugs sebagai Menteri Sosial, tentunya kita patut bersyukur karena nanti bisa memberikan pengarahan dan program- programnya yang ada di Kementerian Sosial,”imbuhnya.
Bupati berharap, kehadiran Saefullah Yusuf atau yang biasa disapa Gus Ipul ini, bisa menambah semangat dan memperkokoh iman dan amalan semua warga NU, terutama dalam menjalankan roda organisasi NU yang tentunya untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi semua.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Gus Ipul atas program- program dari Kementerian Sosial yang sudah mulai disosialisasikan dan salah satunya adalah Sekolah Rakyat.
Sekolah Rakyat dari Kementerian Sosial yang sangat bermanfaat bagi warga Kendal ini, untuk meningkatkan SDM yang ada di Pemerintahan Kabupaten Kendal.
Pemerintah Kabupaten Kendal, diminta untuk menyediakan lahannya saja, sedangkan untuk pembangunan gedung dan untuk pembiayaan pendidikannya semuanya dari Kementerian Sosial.
“Lahan yang dipersiapkan luasnya adalah 6, 2 hektare. Ini aset yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kendal dan sudah kami ajukan ke DPUPR Pusat. DPUPR Pusat juga sudah melihat lokasi, tapi hingga saat ini belum ada laporan kembali,”ucap Bupati.
Bupati menyampaikan, bila Pemkab. Kendal mempunyai lahan lebih luas, nantinya akan dibangunkan fasilitasnya yang lebih lengkap. Karena ternyata, semakin luas lahan yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, akan semakin lengkap fasilitas yang akan diberikan.
“Secepatnya kami akan rapatkan untuk membicarakan terkait hal- hal pemakaian lahan ini,”tegas Bupati.
Menurut Bupati, program Sekolah Rakyat ini, nantinya setiap kabupaten/ kota akan mendapatkan satu sekolahan dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK. Untuk 1000 murid atau siswa, SD 400, SMP 300 dan SMA/ SMK 300 murid.
Sekolah Rakyat ini, dikhususkan untuk warga kurang mampu, jadi ada persyaratannya. Tentunya, program ini sangat mulia karena nantinya akan membantu dalam peningkatan SDM-SDM warga kurang mampu.
“Selama ini, pendidikan- pendidikan bagi warga kurang mampu masih banyak yang kurang tersentuh. Saya melihat, program Sekolah Rakyat ini sangat bagus untuk peningkatan masyarakat Indonesia, tentunya kami sangat mendukung sekali,”terangnya.
Terkait dengan pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama(RSNU) yang ada di Jalan Tentara Pelajar Kebondalem Kendal, Bupati menyebut akan memberikan bantuan hibah lewat APBD sebanyak sekitar Rp 30 miliar.
Bantuan ini, bakal diprioritaskan dan diberikan pada tahun 2026 mendatang, meskipun tahun ini ada program efisiensi anggaran dari pusat.
Saefullah Yusuf atau Gus Ipul, menyampaikan acungan jempol kepada Bupati Kendal yang memberikan sambutan dengan jelas, terarah dan konkret.
“Ini pejabat komunikasinya baik. “Teko, Muni dan Ngei”. Kalau datang aja terus pulang ya kominikasinya kurang baik. Semoga komunikasi seperti ini bisa lancar sampai periodenya selesai dan terpilih lagi,”kata Gus Ipul sambil tertawa.
“Kita hadir di sini tidak sekedar berkumpul. Kita mengukuhkan sumpah di hadapan Allah Subhanahu Wataala. Juga sumpah di hadapan bangsa dan sejarah. Bahwa kita adalah kader- kader sejati NU. Menjadi kader NU, adalah menjaga peradaban. Maka dari itu, kita harus menyadari bahwa, kita membawa warisan besar dari para pendiri NU. Para kiai kita mewariskan Islam yang santun, nasionalisme yang kuat, dan jiwa yang inovatif,” lanjut Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, hadir di acara “Apel Kader Penggerak NU dan Halal bi Halal” ini tidak sekedar berkumpul atau sekedar berbaris atau mendengarkan pidato. Akan tetapi, berkumpul untuk menyatakan suatu hal, bahwa semuanya siap untuk menjadi kader NU sejati, yang menggerakan bangsa, umat dan menggerakan warga NU.
Dikatakan, kader NU bukan sekedar nama, daftar keanggotaan, namun kader NU adalah jiwa yang berakar, pada akidah ahlussunah waljamaah, yang tumbuh dalam tradisi ulama, berbuah untuk kerja nyata bagi umat dan bangsa.
Kader NU adalah benteng, bukan hanya benteng agama, tapi benteng kebangsaan. Maka, tentu seluruh gerak NU, pertama- tama adalah untuk menegakkan agama Allah, tapi pada saat yang sama, juga untuk menegakkan Indonesia agar Indonesia sebagai negara yang diwariskan oleh para ulama ini, tetap tegak berdiri dan mampu memakmurkan umatnya, rakyatnya, dan akan menjadi negara kuat di masa yang akan datang.
“Kader- kader NU itu harus sadar, bahwa NU harus hidup dan berkembang. Karena hidup kita ini dikawal oleh para Wali Allah, dan kekasih- kekasih Allah yang telah memilih hidup takluk kepada Allah daripada kepada yang lainnya. Maka dari itu, sebagai kader harus tanamkan dulu dari awal, jangan merasa jika tanpa saya, NU ini akan mati,”bebernya.(SPW)